SIAK - Ternyata belajar di masa Pandemi Covid-19 untuk pelajar di Kabupaten Siak tidak hanya melalui daring atau dalam jaringan. Ada juga guru-guru yang mengajarkan anak didiknya secara tatap muka di sekolah karena sulitnya jaringan internet di daerah tersebut. 

Hal itu diakui oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Siak, H Lukman saat dikonfirmasi GoRiau.com, Kamis (19/11/2020) di ruang kerjanya.

Dikatakan Lukman, di Kabupaten Siak masih ada daerah-daerah yang sangat sulit jaringan internet. Sehingga belajar melalui daring di daerah itu ditiadakan. Pihak sekolah membuat pola belajar secara luring atau luar jaringan. 

"Di Siak tidak terlalu dipaksakan belajar daring, karena melihat akses internet tidak semua bagus di setiap kampung. Seperti di Mandi Angin hanya 40 persen yang bisa daring. Selain itu juga ada warga yang tidak memliki sarana untuk belajar daring ini," kata Lukman.

Belajar secara luring ini, kata Lukman, ada yang dilakukan dengan cara siswanya ke sekolah dan ada juga yang gurunya mendatangi siswanya di pos-pos tertentu. Waktu belajarnya juga biasanya tidak terlalu lama seperti belajar biasanya.

"Biasanya kalau ke sekolah itu jumlah siswa dibatasi, siswa tetap pakai masker dan menjaga jarak serta mencuci tangan sebelum masuk kelas. Artinya protokol kesehatan tetap diterapkan. Begitu juga kalau guru yang mendatangi siswanya," kata Lukman.

Lukman menegaskan, hingga saat ini Disdikbud Kabupaten Siak belum ada mengeluarkan kebijakan resmi untuk mengaktifkan kembali belajar tatap muka di sekolah ini. 

"Kemungkinan akan kita mulai belajar tatap muka ini pada awal semester genap. Sekarang ini kita lakukan persiapan mulai dari daftar periksa secara fisik maupun adminitrasi dan izin orangtua," kata Lukman. 

Meski nanti belajar tatap muka di sekolah aktif kembali, belajar daring tetap dilakukan jika ada orangtua yang khawatir anaknya tertular Covid-19 dari lingkungan sekolah.

"Nah, ini yang kita siapkan skenarionya sekarang. Kita sudah mulai sosialisasikan AKM untuk peserta didik dan guru. Simulasinya tahun ini sudah kita mulai di Kecamatan Sungai Apit, di daerah Penyengat. Sebab di daerah itu tidak ada warga yang terkena Covid-19. Kita tetap membuat protokol kesehatan yang ketat, sebab keselamatan dan kesehatan itu yang pertama," tandasnya. ***