PEKANBARU - Pembunuhan dengan cara mutilasi yang dilakukan oleh karyawan PT Panca Agro Lestari (PAL), berinisial PM (29), terhadap remaja berinisial BF (13) di Batang Gangsal, Inhu, ternyata berawal dari ejekan ‘Ikan Teri’.

“Awalnya pelaku PM melihat korban BF duduk sambil bermain handphone, kemudian pelaku menyapa korban dengan mengatakan "ngapa kau duduk disitu ikan teri,”. Sontak teguran itu mungkin membuat korban kesal sehingga korban menjawab dengan kata-kata umpatan atau yang kurang sopan terhadap pelaku,” kata Kapolres Inhu, AKBP Bachtiar Alponso, saat ekspos di Polres Inhu, Jumat (10/9/2021) sore.

Karena dijawab dengan umpatan, PM menjadi tersinggung, namun dia tetap melanjutkan perjalanan menuju lokasi kerja yang ternyata tidak jauh dari tempat BF duduk sambil bermain handphone.

Setibanya di lokasi kerja, PM meletakkan semua peralatan kerja dan melihat kearah tanggul tempat BF duduk namun BF tidak ada. PM lalu melanjutkan pekerjaannya memanen sawit, setengah jam kemudian, PM kembali mengarahkan pandangannya ke tempat BF duduk dan ternyata BF sudah ada.

“Ketika itulah muncul niat pelaku untuk menghabisi korban. Kemudian pelaku mendekati korban sambil membawa kapak, kemudian pelaku mengajak korban untuk melihat tajur ikan, korban yang polos ikut saja untuk melihat tajur ikan itu,” lanjutnya.

Lalu PM dan BF berjalan menuju kebun sawit. Sekitar 100 meter berjalan, PM mengayunkan kapak kearah BF dan menghantam dadanya. Setelah itu BF berteriak dan berusaha lari dalam keadaan terluka.

Tidak peduli, PM terus mengejar dan kembali mengayun kapak kebagian leher BF, saat itu BF tersungkur, tapi tetap saja berteriak.

“Pelaku yang sudah membabi buta, langsung memenggal kepala korban dengan kapak yang dipegangnya hingga putus, kemudian membuang badan dan kepala korban ke dalam kanal tak jauh dari lokasi pembantaian keji itu serta menutupi ceceran darah menggunakan pelepah sawit kering,” beber Alponso.

Terakhhir, PM pergi ke kanal tak jauh dari Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk mencuci badan dan pakaiannya yang terkena percikan darah, kemudian pulang ke rumahnya seperti tidak ada kejadian apa-apa.

Penangkapan PM pelaku mutilasi di Inhu

Tak memakan waktu lama, Polres Indragiri Hulu (Inhu) dan Jatanras Polda Riau berhasil meringkus pelaku mutilasi kepala anak berinisial BF (13), di Desa Penyaguan, Kecamatan Batang Gansal, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu).

Penangkapan pelaku mutilasi yang berinisial PM (29), dilakukan oleh Tim Satreskrim Polres Inhu pada hari Sabtu (4/9/2021) malam, di perumahan PT PAL.

“Iya sudah ditangkap setelah 5 hari kejadian tersebut dilaporkan. Setelah melakukan serangkaian penyelidikan, kita dapat informasi dan bukti yang mengarah kepada tersangka PM. Pada hari Sabtu kemarin kita tangkap dan setelah ditangkap PM mengakui perbuatannya, kalau ia sudah membunuh Korban BF,” kata Kapolres Inhu, AKBP Bachtiar Alponso, Jumat (10/9/2021).

Pamit pergi bermain dan tidak pulang kerumah, bocah laki-laki berinisial BF (13), di Desa Penyaguan, Kecamatan Batang Gansal, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), ditemukan tewas dimutilasi.

BF ditemukan sudah tidak bernyawa di Kebun Sawit PT. Panca Agrol Lestari (PAL), Kecamatan Batang Gangsal, pada hari Senin (30/8/2021) pagi.

Sebelum ditemukan tewas, pada hari Jumat (27/8/2021) siang, sekitar pukul 11.00 WIB, BF pamit pada ibunya untuk pergi bermain game, karena dirumahnya jaringan internet tidak bagus.

Kemudian BF sempat kembali kerumah untuk makan siang, dan setelah usai makan siang, BF pergi lagi bermain game. Sekitar pukul 14.00 WIB, ayah BF pulang kerumah dan langsung menanyakan BF kepada ibunya, lalu ibu BF menjawab sedang pergi main keluar.

Setelah hari petang, BF tak kunjung pulang kerumah sehingga membuat ibu dan ayah BF merasa cemas lalu mencari BF ke rumah-rumah tetangganya, namun malam itu BF tidak ditemukan.

Keesokan harinya, pada hari Sabtu (28/8/2021), orang tua BF kembali melakukan pencarian bersama dengan warga sekitar, namun korban tidak juga ditemukan.

Hingga akhirnya pada hari Senin 30 Agustus 2021, salah satu karyawan PT PAL bersama 5 orang karyawan lainnya kembali melakukan pencarian, saat itu mereka mencium bau busuk di Blok B 16 perusahaan tersebut.

“Setelah diperiksa sumber bau itu, ternyata ada kepala tanpa badan, dan tidak jauh dari tempat tersebut ditemukan kembali bagian tubuh korban yang masih menggunakan pakaian celana pendek hitam, dan baju kemeja motif kotak kotak warna hijau yang sama seperti pakaian terakhir yang dipakai korban,” terang Kapolres Inhu, AKBP Bachtiar Alponso kepada GoRiau, Rabu (1/9/2021) siang.

Selanjutnya saat mayat tersebut dilihat oleh keluarga BF, pihak keluarga meyakini kalau mayat yang ditemukan tersebut merupakan BF, dilihat dari pakaian yang melekat pada mayat tersebut sama persis dengan pakaian terkahir yang digunakan BG saat meninggalkan rumah.

“Saat ini pelakunya masih dalam penyelidikan,” tutup Alponso.