SELATPANJANG - Di Kepulauan Meranti, digelar musyawarah pertama Front Pembela Islam (FPI), Mingu (8/4/2018). Diharapkan seluruh anggota dan pengurus FPI bisa memberikan kontribusi ke ummat dan seluruh elemen.

Muswil pertama ini dilaksanakan di Gedung Wanita Jalan T Umar Selatpanjang. Hadir langsung saat itu, Ketua DPD FPI Provinsi Riau, Ade Hasibuan SH. Selain itu, salah seorang pengurus DPP FPI Pusat, Herman, juga menyempatkan diri menghadiri pembentukan pengurus FPI di Kota Sagu.

Kepulauan Meranti, merupakan kabupaten terakhir yang membentuk kepengurusan FPI. Sementara 11 kabupaten kota lain telah melaksanakannya.

Salah seorang pemegang mandat, Hendrizal, mengatakan, (mandat) telah diberikan kepada tiga orang yaitu ia sendiri, Ahmad Fauzi, dan Nurdin. Mandat itu diserahkan DPP melalui DPD, diminta membentuk FPI di Kepulauan Meranti guna pengembangan organisasi.

"Setelah digelar rapat, koordinasi, dan musyawarah, diputuskan hari ini digelar Muswil," kata Hendrizal dalam sambutannya.

Ketua DPD FPI Riau, Ade, berpesan, agar saat Muswil peserta mencari (pemimpin) yang terbaik. Diingatkannya, tugas kedepan semakin berat, untuk itu FPI harus menjalin kerjasama dengan semua unsur atau elemen yang ada.

Kata Ade lagi, FPI harus menjadi perekat persatuan dan kesatuan ummat. Persatuan dan kesatuan ummat itulah ciri FPI. Kehadiran FPI bukan pemecah belah ummat, tapi sebagai gerakan dakwah untuk menyatukan ummat dari elemen mana saja. Gerakan dakwah FPI sesuai aturan yang ada.

"Kita bukan kelompok garis keras, bukan kelompok radikal, kita tegas menegakkan amar ma'ruf munkar, tidak abu-abu," kata Ade.

Kepada calon pengurus dan anggota FPI Kepulauan Meranti, diingatkan betul agar melaksanakan segala sesuatu harus melalui musyawarah mufakat, dan mengikuti AD ART.

"Harapan kami, dengan terbentuk FPI, bisa memberikan kontribusi ke ummat, bisa bekerjasama dan ke seluruh elemen," ujar Ade.

"Saatnya kita siap-siap, rapatkan barisan untuk menyongsong kebangkitan ummat," tambahnya. ***