LUWU TIMUR - Dusun Harapan Makmur, Desa Maliwowo, Kecamatan Angkona, Kabupaten Luwu Timur, dilanda bencana tanah longsor pada Jumat, 12 Mei 2017, sekitar pukul 05.30 Wita. Akibatnya, tujuh orang meninggal karena tertimbun tanah longsor.

"Enam korban yang meninggal dunia sudah dievakuasi, satu orang lagi masih tertimbun tanah," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Luwu Timur Muhammad Zabur, Jumat, (12/05/2017).

Menurut dia, hingga kini, proses evakuasi terus dilakukan. Evakuasi sempat dihentikan karena hujan deras yang mengguyur daerah tersebut. Ia berujar, longsor yang terjadi juga menutupi Jalan Trans-Sulawesi Tenggara sehingga jalur terputus. 

"Sampai sekarang, masih hujan deras. Yang terdata sekarang, lebih-kurang sepuluh rumah terkena longsor. Ini masih ada longsor susulan," ucapnya.

Zabur menuturkan ada empat ekskavator yang diturunkan. Selain itu, tenda dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan bantuan dari Luwu Timur telah dikirim ke lokasi.

Sementara itu, Kepala Kepolisian Resor Luwu Timur Ajun Komisaris Besar Parojahan Simanjuntas mengatakan material longsor masih menimbun Jalan Trans-Sulawesi Tenggara sepanjang 100 meter. Kerugian akibat tanah longsor itu diperkirakan sekitar Rp 2,5 miliar.

Menurut dia, pihaknya tengah membantu masyarakat yang terkena bencana tersebut dengan mengerahkan seratus personel yang dibantu satu satuan setingkat kompi Brimob dari Masamba Luwu Utara. "Kita imbau masyarakat jangan mendekati lokasi," katanya.

Berdasarkan data yang dihimpun, saat ini korban meninggal terdiri atas empat laki-laki, yaitu Darwis, Oga, Sul, dan Haerul, serta tiga perempuan: Nanni, Erna, dan Sri. 

Sedangkan korban luka-luka akibat bencana longsor tersebut di antaranya Sandi, Ical, Cummang, Sindi, Mama Sandi, Mama Candra, dan Emi. Dan pemilik rumah yang tertimbun material longsor bernama Darwis, Madia, Asri, Sukardi, Rustam, M. Rifai, Elli, Rabbina, Bandi, dan Cunding. "Korban kami bawa ke Rumah Sakit I Lagaligo Wotu." ***