SELATPANJANG, GORIAU.COM - Bupati Kepulauan Meranti Drs Irwan MSi, Rabu (25/6/2014) siang mengukuhkan relawan yang diberi nama Masyarakat Peduli Api (MPA) di 10 desa se Kecamatan Tasik Putri Puyu, Kepulauan Meranti, Riau. Pembentukan MPA ini guna mengantisipasi agar tidak terulang kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) seperti yang terjadi di Meranti beberapa bulan lalu.


Pantauan di lokasi pengukuhan, di Desa Tanjung Padang, siang itu Irwan mengukuhkan relawan MPA di 10 desa se Kecamatan Putri Puyu diantaranya, Tanjung Padang, Putri Puyu, Mekar Delima, Dedap, Kudap, Bandul, Selat Akar, Tanjung Pisang, Mengkopot, dan Mengkirau.
Dalam sambutannya, Irwan memaparkan bahwa Karhutla yang terjadi sejak Januari - Maret di Kepulauan Meranti kemarin merupakan kebakaran yang paling besar dan lama sepanjang sejarah kebakaran di kabupaten termuda se Riau.
"Hal itu didukung oleh cuaca yang sangat saat. Cuaca itu pula merupakan cuaca ekstrim yang selama ini tidak pernah terjadi di Meranti," kata Irwan.
Akibat Karhutla itu pula, setidaknya tambah Irwan, kebakaran terjadi pada halan sekitar 23.611,7 Ha. Untuk Kerugian mencapai 1 triluin dari investasi dan pendapatan petani.
"Dampak karhutla, kebun sudah produksi, hilangnya sumber pendapatan, kebun baru dibangun berdampak pada psikologis mereka akan merasa malas berkebun lagi," tambahnya.
Kemudian, ditambahkan orang nomor satu di Kepulauan Meranti itu lagi, dampak yang paling serius akibat Karhutla adalah akan timbul instabilitas di daerah, timbul tingkat kerawanan yang sangat tinggi.
Maka dari itu, tambah Irwan, untuk mengatasi dampak-dampak karhutla tersebut diambil lang-langkah dengan membangun kembali kebun masyarakat, serta membentuk masyarakat peduli api ini.
"Pembentukan ini sebagai upaya mencegah karhutla. Kita berharap mereka yang baru saja dikukuhkan ini dapat memegang amanah dan siap mengembang tugas. Saya juga mengimbau agar masyarakat saling bahu membahu dan bekerjasama. Saya tak ingin lagi masyarakat kita rugi," kata Irwan.(zal)