PEKANBARU, GORIAU.COM - Aktivitas perbaikan dan pembetonan jalan sepanjang jalur lintas utara Riau yang menghubungkan kota Pekanbaru-Minas-Duri, dipenuhi dengan kegiatan yang diduga adalah pungutan liar alias Pungli. Dengan memanfaatkan jasa pengaturan buka tutup jalan, sejumlah orang mengatasnamakan lembaga, dengan berani memungut uang dari kendaraan yang melintas.

Ini dikeluhkan sejumlah warga sekitar. Menurut Budi Harto, kegiatan Pungli banyak terjadi, seperti di daerah desa Tengganau, kecamatan Pinggir Bengkalis. "Kemacetan ini sudah hampir satu bulan berjalan. Sekarang muncul sekelompok orang yang memungut iuran sebagai jasa pengaturan arus lalu lintas," beber Budi Harto kepada GoRiau.com.

Sasaran mereka tidak hanya kendaraan umum dan pribadi, malahan sambungnya, warga sekitar pun juga sebagian terkena imbas Pungli. "Ada ormas, ada persatuan juga. Iya berlaku untuk semua kendaraan yang lewat. Ini sudah satu bulan terjadi dan wajib bayar, kalau nggak dikasih (uang) kita di stop," sambungnya.

Senada dengan itu, warga lainnya yang diwawancarai GoRiau.com bernama Rusli juga membenarkan. Menurutnya Pungli tak hanya dilakukan di jalan utama (Lintas Utara), melainkan juga di sejumlah jalur alternatif. "Banyak, kalau dihitung bisa empat sampai lima titik, itu yang dekat-dekat sini aja," ketusnya.

Meski tidak mematok harga, aktifitas yang diduga pungutan liar ini sepertinya harus segera dicarikan jalan keluar, dimana mereka memanfaatkan situasi perbaikan arus dengan menawarkan jasa buka tutup jalan, yang seharusnya jadi wewenang penuh kepolisian atau dinas perhubungan. (had)