PEKANBARU, GORIAU.COM - Dinas Perhubungan Riau dinilai tak mampu lagi mengawasi pengguna jalan di Riau. Meski terus melakukan pengawasan dengan melakukan razia yang berakhir dengan penangkapan terhadap kendaraan dan pengemudi yang menyalahi aturan, tapi kemudian hasil tangkapan ini dilepas lagi.

Demikian diungkapkan anggota Komisi C DPRD Riau, Solihin Dahlan, Kamis (6/6/2013) saat dimintai komentarnya tentang begitu mudahnya kendaraan bertonase lebih melintasi jalan-jalan umum yang sudah dibangun dengan dana miliaran rupiah yang bersumber dari APBD.

Menurut Solihin, kendaraan bertonase lebih tersebut telah menyebabkan kerusakan yang sangat besar bagi Riau, dan itu telah merugikan rakyat karena jalan tersebut dibangun menggunakan APBD. ''Jadi seperti sia-sia saja kita membangun jalan untuk rakyat, toh nanti akan dirusak oleh perusahaan yang menggunakan kendaraan yang melebihi tonase yang ditentukan. Sementara Dishub justru tenang-tenang saja,'' tambahnya.

''Dishub sebenarnya yang punya andil merusak jalan. Sebab, dalam pengawasannya sebagai instansi tidak melakukan tindakan tegas terhadap kendaraan (truk) tonase lebih. Kendatipun ada razia dilakukan Dishub, itu terkesanya tidak maksimal, begitupun jembatan timbang tidak berfungsi,'' kata Solihin.

Memang sebut Politisi PBR ini, sebagai masyarakat, ia sering melihat personil Dishub, baik itu tingkat provinsi maupun kabupaten/kota melakukan razia pada kendaraan yang terindikasi melebihi tonase. Tapi, kenyataanya setelah dirazia kendaraan itu dilepas, begitu pun di jembatan timbang. (rdi)