PEKANBARU - Anggota Komisi VIII DPR RI, Achmad meminta penegak hukum bisa memproses kasus Abu Janda sesuai dengan landasan hukum yang berlaku, mengingat Abu Janda sudah sangat sering membuat kegaduhan di masyarakat.

Jika hukum tidak tegas, menurut Achmad, publik akan berpandangan bahwa Abu Janda ini orang yang seolah-olah kebal hukum, karena ini bukan kali pertama dia membuat polemik.

"Ini sudah beberapa kali dia membuat hal kontroversi, harus diproses secara hukum untuk mencegah yang lainnya. Kalau ini dibiarkan, banyak yang akan seperti ini nanti, artinya, kita inginkan ada efek jera," ujar Mantan Bupati Rokan Hulu dua periode ini, Selasa (2/2/2021).

Apalagi, sambungnya, saat ini zaman media sosial, dimana semua hal bisa dilihat dari berbagai sudut pandang dan transparan, sehingga apa yang dilakukan pemerintah bisa terlihat jelas oleh publik.

"Pemerintahan sekarang beda dengan 10 atau 15 tahun lalu, sekarang kita seperti di akuarium. Bergerak sedikit, kiri kanan depan belakang bisa melihat dengan jelas," tegasnya.

Makanya, dia tidak ingin masyarakat berpikiran bahwa buzzer-buzzer seperti abu janda ini memang sengaja dipelihara oleh pemerintah. Masyarakat saat ini hanya ingin penegakan keadilan, dan jika keadilan tidak ditegakkan, dikhawatirkan akan muncul sentimen di tengah masyarakat.

Lebih jauh, di masa pandemi covid-19, Achmad mengharapkan semua pihak untuk tidak membuat hal-hal yang memicu gesekan, terutama yang berkaitan dengan Suku Agama Ras dan Antargolongan (SARA), karena pemerintah sedang fokus memulihkan ekonomi.

Dilanjutkan Politisi Demokrat ini, memang ada kebebasan Hak Asasi Manusia (HAM) yang dimiliki setiap individu, tapi seseorang juga tidak boleh memakai kebebasan itu untuk menganggu ketentraman dan kedamaian yang memicu konflik dan gesekan.

"Hendaknya kita saling menjaga, dan menghormati. Jadi harus ada edukasi yang dilakukan oleh pemerintah. Pemerintah ini kan fungsinya pembinaan, dan pembinaan itu harus berkelanjutan," tuturnya.

"Moral dan akhlak tentunya akan menjadi penilaian oleh masyarakat, kita ini memakai adat timur, dan adat timur ini beda dengan barat. Adab sopan santun itu harus lebih tinggi dari ilmu," pungkasnya. ***