PEKANBARU - Penanggulangan dan pencegahan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang melanda di Provinsi Riau selama seminggu terakhir bukan hanya menjadi tugas satgas karhutla, melainkan menjadi tugas dan tanggung jawab seluruh elemen masyarakat, termasuk juga dunia usaha dan perusahaan.

Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau, Edwar Sanger mengatakan, bahwa perusahaan memiliki tanggung jawab untuk selalu menjaga wilayah konsensinya terhindar dari api. Bahkan, perusahaan juga harus berkomitmen untuk mencegah karhutla tidak hanya di wilayah konsesi, tetapi juga di luar konsesi pada radius 3-5 km.

"Dunia usaha dan perusahaan di daerah cukup optimal mengatasi karhutla, karena mereka juga tidak bisa membiarkan api yang ada di area konsensi mereka. Saya lihat sudah cukup optimal, tetapi kami minta pihak perusahaan bisa meningkatkan kembali kinerja mereka, karena api ini tidak bisa dibawa lengah," kata Edwar Sanger di Pekanbaru, Kamis (1/8/2019).

Di samping itu, Edwar juga mengapresiasi upaya perusahaan dalam mencegah karhutla melalui program Desa Bebas Api. Salah satunya seperti yang sudah dilakukan RAPP sejak tahun 2015 lalu.

"Desa-desa binaan perusahaan seperti Desa Bebas Api RAPP, alhamdulilah terkendali dengan baik. Karena melalui pembinaan itu tidak terjadi kebakaran. Alhamdulilah ada beberapa perusahaan juga yang melakukan pembinaan desa bebas api seperti itu," ungkapnya.

Pria yang pernah menjabat sebagai Pj Walikota Pekanbaru ini juga melaporkan, bahwa hari ini pihaknya bersama satgas udara baru saja landing melakukan peninjauan langsung ke lokasi karhutla yang ada di Kabupaten Indagiri Hulu (Inhu), Indragiri Hilir (Inhil), Pelalawan, Bengkalis dan Siak.

"Tadi kami patroli menggunakan tiga helikopter, dari sana kita lihat masih ada spot di Langgam dan TNTN. Memang beberapa titik ada yang susah dijangkau dengan jalur darat, makanya kita akses melalui jalur udara," tuturnya. ***