LUSAKA -- Pesawat kargo milik maskapai Ethiopian Airlines Pesawat mendarat di Bandara yang belum selesai dibangun di Provinsi Copperbelt, Zambia utara, Ahad (4/4/2021).

Dikutip dari Kompas.com, pendaratan pesawat Ethiopian Airlines di bandara yang sedang dibangun itu disampaikan pejabat pemerintah pada Senin (5/4/2021).

Bandara di wilayah itu yang melayani penerbangan adalah Bandara Internasional Simon Mwansa Kapwepwe, sekitar 15 km jaraknya dari bandara yang sedang dibangun.

Sekretaris Tetap Kementerian Transportasi Misheck Lungu mengatakan, pilot mendarat di Bandara Internasional Copperbelt yang masih dibangun karena kesalahan teknis.

''Saat akan mendarat, dia berkomunikasi dengan radar dan mereka berkata kepadanya, 'Kami tidak dapat melihatmu','' kata Lungu kepada AFP.

''Jadi dia menggunakan penglihatannya karena tidak memiliki kendali dan mendarat di bandara yang masih dalam pembangunan.''

Lungu menambahkan, tidak ada kerusakan yang terjadi dan para penyelidik akan merilis laporan komprehensif atas insiden tersebut.

Pilot Ethiopian Airlines kemudian menerbangkan lagi pesawat ke tujuan sebenarnya.

Ethiopian Airlines belum menanggapi kejadian salah mendarat ini.

Pembukaan Bandara Internasional Copperbelt buatan China semula dijadwalkan pada pertengahan 2020, tetapi tertunda oleh pandemi virus corona.

Penerbangan kargo membantu Ethiopian Airlines tetap bernapas secara finansial selama pandemi.

Maskapai penerbangan terbesar di Afrika itu mengubah puluhan armada burung besi pengangkut penumpang sebagai pesawat kargo.***