PEKANBARU, GORIAU.COM - Rentetan tembakan senjata api dengan peluru hampa serta ledakan granat, meletus di lapangan Sekolah Polisi Negara (SPN) Pekanbaru, Riau, Selasa (4/8/2015) siang. Ledakan itu merupakan skenario latihan fisik terhadap 399 orang siswa Sekolah Bintara (Seba) Brigadir Polisi.

Hari pertama pendidikan terhadap 399 siswa Brigadir Polisi Laki-laki (Polki) di SPN Pekanbaru diwarnai latihan fisik. Latihan ini lengkap dengan skenario huru-hara berikut dengan letusan senjata api laras panjang milik Brimobda Polda Riau, dan ledakan granat. Sontak ini mengagetkan ratusan siswa yang semuanya berperawakan plontos.

Pantauan GoRiau.com, 399 siswa tersebut merangkak ditengah teriknya matahari siang, seolah-olah sedang diserang. Terlihat pula ada yang kelelahan hingga tertinggal dari rombongan. Tes fisik ini dipantau langsung oleh belasan pelatih dari Kepolisian dan Kepala SPN Pekanbaru, AKBP Wendry Purbiantoro.

Dari 399 siswa ini, 248 orang Brigadir berasal dari Polda Riau serta 151 orang lainnya merupakan Brigadir dari Polda Kepri (Kepulauan Riau). Di SPN, mereka semua menjalani latihan selama tujuh bulan kedepan. Selama itu, mereka akan ditempa berbagai pendidikan.

Untuk dua bulan pertama, mereka menjalani latihan basis untuk menumbuhkan kedisiplinan, merubah sikap mental dari sipil ke Polri, pengetahuan baris berbaris dan latihan keprajuritan. Dengan itu, Brigadir ini bisa jadi polisi yang melayani, mengayomi dan melindungi masyarakat.

"Lima bulan berikutnya pendidikan berupa keterampilan lima fungsi kepolisian," ujar Kapolda Riau, Brigjen Dolly Bambang Hermawan, usai pembukaan Pendidikan Pembentukan (Diktuk) Brigadir Polisi 2015, di halaman Sekolah Polisi Negara (SPN) Pekanbaru, Riau, Selasa (4/8/2015) pagi. (had)