BENGKALIS, GORIAU.COM - Dinas Pekerjaan Umum (PU) tengah mempertimbangkan keinginan masyarakat agar proyek multiyears jalan poros Pulau Rupat dikerjakan dari titik nol (Kelurahan Batu Panjang). Rekanan telah memulai pengerjaan proyek tersebut dari Desa Pangkalan Nyirih.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas PU Kabupaten Bengkalis, Muhammad Nasir kepada wartawan menyikapi permintaan masyarakat yang disampaikan melalui pihak kecamatan.

''Kita memaklumi keinginan masyarakat, sekarang kita sedang mempelajari kemungkinan proyek tersebut bisa juga dimulai dari titik nol, Batu Panjang,'' ujar Nasir, Minggu (17/8/2014).

Menurut Nasir, pelaksanaan jalan poros Rupati dari Batu Panjang - Pangkalan Nyirih  masih sesuai schedule yang ditetapkan. Persoalan mengapa tidak dimulai dari titik nol oleh rekanan, terkait dengan kemudahan dalam memasok material pekerjaan. Kalau dari Pangkalan Nyirih, maka ponton bisa mengangkut material hingga volume 5000 ton sementara kalau melalui Batu Panjang, sulit dilakukan karena dasar perairan pantai yang landai.

''Saat ini kita sedang mempelajari kemungkinan memasok material dari Batu Panjang dengan volume angkut diperkecil antara 2000 sampai 3000 ton. Jadi nanti pekerjaan bisa juga dilakukan dari titik nol," kata Nasir.

Persoalan lain, sambung Nasir, jembatan yang ada di jalan Batu Panjang - Pangkalan Nyirih tidak memungkinkan untuk dilalui kendaraan berat. Untuk mengatasi hal itu, pada tahun anggaran 2014 sudah dianggarkan kegiatan pembangunan jembatan dan dirinya berharap agar kontraktor pemenang tender untuk secepatnya melaksanakan proyek tersebut.

''Kegiatan ini tidak sepaket dengan proyek multiyears dan kita sudah mendesak agar untuk pembangunan jembatan dipercepat,'' katanya lagi.

Sebelumnya ratusan masyarakat Kecamatan Rupat Kabupaten Bengkalis, Rabu (13/8) menggelar aksi demo ke kantor Camat. Aksi ini dilakukan untuk menuntut percepatan progres pembangunan jalan poros Rupat. Mereka menilai pengerjaan paket proyek jalan Poros yang masuk dalam anggaran multiyears APBD Bengkalis tersebut amburadul dan dikerjakan tanpa memperhatikan prosedur maupun kepentingan masyarakat.(jfk)