PEKANBARU - Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Golkar Riau, Zulfan Heri memastikan pihaknya akan terus menindaklanjuti proses ancaman Penggantian Antar Waktu (PAW) dua orang Anggota Fraksi Golkar DPRD Bengkalis.

Dua orang legislator tersebut adalah anak dan adik ipar dari Calon Bupati Bengkalis, Kasmarni. Keduanya dianggap melawan keputusan partai dengan tidak menandatangani pakta integritas komitmen memenangkan Paslon yang diusung Golkar.

Saat ini, kata Zulfan, tim investigasi yang berisikan 6 orang sudah menjalankan prosesnya sesuai dengan Petunjuk Organisasi (PO). 

6 orang ini adalah Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPD Golkar Riau, Ikhsan, kemudian Zulfan Heri sebagai Kepala Bapilu Golkar, Wakil Ketua Bidang hukum dan HAM, Eva Nora, Wakil Sekretaris Bidang Organisasi, Ulil Amri, Wakil Ketua Bidang Kaderisasi dan Keanggotaan, Yulisman dan Abdul Rahmad Jantan sebagai Wakil Ketua Pemenangan Pemilu Dapil Riau 5.

Tim investigasi ini, jelas Zulfan, mengundang dua orang anggota fraksi Golkar, Septian Nugraha dan Al Azmi untuk dimintai keterangannya terkait dugaan-dugaan pelanggaran sesuai dengan laporan dari DPD II Golkar Bengkalis.

"Kita dengar panjang lebar penjelasan mereka tentang pakta integritas yang tidak ditandatangani, tentang dua kali surat dari DPD II Golkar Bengkalis terkait permintaan titik kampanye, tentang laporan kinerja dari fraksi, tentang permintaan PAW, dan sudah kita sampaikan semua ke mereka," ungkap Zulfan Heri kepada GoRiau.com, Jumat (27/11/2020).

Namun, dalam hal ini tim investigasi tidak dalam posisi memutuskan apakah yang bersangkutan memang dilanggar atau tidak, karena masih ada tahapan lanjutan untuk itu.

Pada tanggal 19 November 2020, Tim mengundang Ketua DPD II Golkar Bengkalis, Syahrial dan Sekretaris DPD II Golkar Bengkalis, M Syafri ST (Cecep). Mereka memberikan penjelasan selama dua jam mulai dari jam 2 sampai jam 4.

Saat ini, Tim belum membuat kesimpulan, namun dalam waktu dekat kesimpulan akan diambil dalam rapat pleno yang melibatkan Ketua DPD I Golkar Riau, Syamsuar. Barulah, dari sana akan keluar rekomendasi PAW ke DPP. 

"Secara lisan laporan sudah kita sampaikan, dalam waktu dekat kesimpulan akan kita ambil, dan jika rapat memutuskan dia melanggar, maka DPD I akan mengusulkan untuk dilakukan PAW ke DPP Golkar," sambungnya.

Disinggung apakah ada kemungkinan Syamsuar menganulir keputusan Tim Investigasi, menurut Zulfan, sangat kecil kemungkinannya. Sebab, Tim bekerja atas intruksi dari Ketua DPD I Golkar Riau.

"Kecil kemungkinan berbeda, tim ini dibentuk kan atas perintah Ketua DPD I," tegasnya.

"Proses ini harus dilewati sesuai PO, kalau melompat-lompat nanti kita melanggar PO. Ikuti aja prosesnya terus, proses PAW ini kan tidak seperti membalikkan telapak tangan. Mungkin nanti setelah balik dari Bengkalis, kita akan atur waktu untuk rapat pleno untuk keputusan akhir," terangnya.

Lebih jauh, Tim investigasi ini, sambungnya, juga akan bekerja menyelesaikan dugaan ketidakdisiplinan 4 orang pengurus DPD Golkar yang ada di Pelalawan, dan 2 orang pengurus di Golkar Rokan Hilir.

"Tim investigasi ini masa kerjanya 30 hari, sisa 2 minggu ini. Tim ini bekerja untuk menindaklanjuti usulan PAW, pemberhentian pengurus dan pemecatan kader. Kalau pemecatan kader ini keputusannya di DPP, DPD I hanya mengusulkan saja," tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, Partai Golkar memastikan akan menindaklanjuti laporan adanya Anggota DPRD Fraksi Golkar yang tidak mau menandatangani pakta integritas, yang berisikan komitmen memenangkan Paslon yang diusung Golkar di Pilkada Serentak.

Adapun Anggota yang dimaksud tersebut adalah anak dari Kasmarni, Septian Nugraha dan adik ipar Kasmarni, Al Azmi. Kasmarni sendiri merupakan Calon Bupati Bengkalis berpasangan dengan Bagus Santoso. Pasangan ini diusung oleh PAN, Gerindra, Nasdem, dan PKB.

Suami Kasmarni sendiri merupakan Bupati Bengkalis Nonaktif yang juga kader Golkar, Amril Mukminin. Amril saat ini menjadi pesakitan karena didakwa tindak pidana korupsi.

Sementara, Golkar sendiri memajukan kader potensialnya, yakni Indra Gunawan Eet yang berpasangan dengan Samsu Dalimunthe. Mereka diusung oleh Golkar dan Perindo.***