BENGKALIS, GORIAU.COM - Komisi IV akan melakukan mediasi dengan para pedagang lokal terkait rencana kegiatan Bazar Ramadan yang akan diselenggarakan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kabupaten Bengkalis. Hal itu untuk mencari titik temu agar kedua belah pihak tidak ada yang merasa dirugikan.

Demikian kesimpulan hasil hearing antara pengurus HIPMI Kabupaten Bengkalis dengan Komisi IV DPRD Bengkalis yang diadakan di lantai II ruanga rapat gedung DPRD Bengkalis, Senin (2/6/2014) sore. Hadir dalam pertemuan itu, Ketua Komisi IV DPRD Bengkalis Sofyan dan anggota komisi IV lainnya seperti Iskandar Budiman dan Safro Maizal. Sementara dari HIPMI Kabupaten Bengkalis tampak hadir Ketua HIPMI Saroni, Sekjen HIPMI Peri Hamid, Bendahara HIPMI Darma Firdaus, Dewan Penasehat Darmansyah dan pengurus HIPMI lainnya serta perwakilan dari masyarakat.

Kehadiran para pengurus HIPMI itu sendiri bertujuan untuk menjelaskan kepada Komisi IV terkait rencana mereka yang akan melaksanakan kegiatan Bazar Ramadhan. Dimana sebelumnya, juga melalui hearing dengan Komisi IV, para pedagang lokal menyatakan keberatan mereka terhadap rencana bazar pada bulan Ramadan, karena lebih banyak mengakomodir para pedagang luar dan menyebabkan nilai penjualan mereka menurun.

Dalam pertemuan yang berlangsung santai tersebut, pimpinan hearing Sofyan menjelaskan, pada dasarnya Komisi IV tidak melarang diadakannya bazar dengan catatan harus ada dasar hukum yang mengatur pelaksanaan bazar. Kemudian, jangan sampai bazar yang diadakan membuat para pedagang lokal merasa dirugikan.

''Persepsi yang sampai ke kita bahwa selama ini kegiatan bazar, bukan khusus yang diadakan oleh HIPMI ini saja, lebih banyak memprioritaskan para pedagang luar. Sehingga uang yang ada di Bengkalis lebih banyak keluar dan tidak memberikan dampak terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat tempatan. Kemudian, para pedagang lokal juga merasa dirugikan karena nilai penjualan mereka menurun selama bazar,'' papar Sofyan.

Setelah mendengarkan pemaparan dari para pengurus HIPMI, sambung Sofyan, sepertinya konsep yang disampaikan HIPMI tentang rencana  Bazar Ramadan yang lebih mengutamakan para pedagang lokal perlu diapresiasi. Terlebih masyarakat juga menginginkan ada Bazar Ramadhan dengan pertimbangan bisa memiliki banyak pilihan untuk membeli kebutuhan Ramadhan dan lebaran.

''Dalam waktu sesegera mungkin kita akan menggelar hearing bersama dengan seluruh pihak terkait. Sebelum itu, kami  dari Komisi IV juga akan melakukan mediasi kepada para pedagang lokal. Saya yakin, kalau kita berbicara untuk kepentingan masyarakat, bukan kepentingan kelompok, tidak ada yang tidak bisa diselesaikan,'' ujar Sofyan.

Sebelumnya, para pengurus HIPMI mengatakan kalau bazar yang akan mereka laksanakan itu sudah disampaikan kepada pengurus pedagang lokal. Seperti disampaikan oleh Dewan Penasehat Darmansyah, bahwa mengingat bazar ini untuk kepentingan masyarakat, maka akan lebih baik kalau bazar lebih banyak diisi oleh para pedagang lokal.

''Kalau bisa minimal 75 persen itu isinya para pedagang lokal. Bahkan untuk tenda-tenda yang ada di depan kita prioritaskan juga untuk mereka,'' katanya.

Sekjen HIPMI Pendi Hamid menambahkan, bazar yang akan mereka adakan itu juga berdasarkan pertimbangan bahwa akhir-akhir ini tingkat pendapatan masyarakat di kampung-kampung menurun, harga kelapa murah, harga karet terjun bebas. Sementara kebutuhan selama Ramadhan dan menjelang lebaran meningkat. Lalu timbul pemikiran untuk mengadakan bazar pada bulan Ramdhan agar mereka bisa mendapatkan harga kebutuhan Ramadhan dan lebaran lebih murah dan banyak pilihan.

''Sebagai bagian dari masyarakat, sementara itulah yang bisa kita lakukan untuk membantu mereka. Kedepan, melalui HIPMI akan banyak lagi kegiatan-kegiatan yang kita lakukan demi untuk kemajuan Kabupaten Bengkalis. Sekaligus, HIPMI ini juga menjadi wadah bagi para pengusaha muda untuk lebih mandiri,'' kata Pendi.(jfk)