PANGKALAN KERINCI, GORIAU.COM - Puluhan petani yang berasal dari 5 kelompok tani mengikuti Pelatihan, Penyuluhan dan Bimbingan Pertanian ke Masyarakat Desa yang diselenggarakan oleh FFV (Fire Free Village) program atau Desa Bebas Api PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) bekerja sama dengan Universitas Riau (UR). Tiga kelompok tani diantaranya yakni kelompok Tani Panduk Makmur, Kelompok Tani Jasa Beringin, dan Kelompok Tani. 

Penyamahan Maju telah mengikuti penyuluhan dan pelatihan pertanian di Gedung Serba Guna, Desa Kuala Panduk, Senin (9/11). Sementara dua lainnya, yakni Kelompok Tani Berkat Mandiri dan Berkat Usaha mengikuti pelatihan hari ini (10/11) di Kantor Kepala Desa Pelalawan.Sustainable agriculture coordinator FFV Program, Johansyah, menuturkan kegiatan penyuluhan dan pelatihan yang dilaksanakan ini merupakan realisasi dan rangkaian dari programDesa Bebas Api RAPP yang telah diluncurkan Juli 2015 untuk mencegah terjadinya kebakaran lahan dan hutan di propinsi Riau.

“Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari program desa bebas api dimana salah satunya adalah memberikan bimbingan pertanian kepada para kelompok tani dan jug a masyarakat. Titik beratnya adalah pada cara pembukaan lahan tanpa bakar dan menggunakan alternatif lain yakni secara mekanik,” kata Johan, di Pangkalan Kerinci, Selasa (10/11).

Disampaikan Johan, melalui pelatihan dan penyuluhan ini, para peserta diharapkan mampu berkontribusi untuk turut mengurangi kebakaran lahan dan hutan yang terjadi akibat pembakaran lahan dan hutan. “Harapannya supaya didapatkan sistem pertanian tepat guna dan juga para peserta paham melakukan titik pembukaan lahan pertanian yang baik dan benar tanpa bakar sehingga mencegah terjadinya kebakaran lahan dan hutan,” ucap Johan.

Para peserta penyuluhan menerima materi yang disampaikan oleh 5 orang anggota Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Riau (LPPM UR) diantaranya Ir. Adrian, M.si, DR Rosmita Anwar M.si, DR Ir. Murniati, M.si, Ir. Armaini, M. si, Brilian Asmit, Sp, Mp. Para peserta mendapatkan materi mengenai cara membuka lahan pertanian tanpa bakar, cara budidaya tanaman di lahan gambut, dan juga cara menanam padi di lahan gambut. Selain itu, mereka juga dituntut untuk bisa paham bagaimana penguatan kelembagaan pertanian berupa kelompok tani KUD, beserta teknik pemasarannya. Usai mendapatkan materi dikelas, para peserta turun ke lapangan untuk mempraktekan teori yang mereka peroleh dikelas.

Ketua LPPM UR, Adrian mengatakan kerja sama yang dilakukan bersama RAPP ini merupakan salah satu bentuk tanggung jawab akademisi dan intelektual untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat dengan bersama-sama mencegah terjadinya kebakaran lahan dan hutan.

“Berpijak dari adanya kebakaran lahan yg berdampak sangat besar, maka sebagai bagian dari tanggung jawab kami untuk memenuhi tridharma perguruan tinggi yaitu pendidikan, pengajaran dan pengabdian kepada masyarakat, kami bekerja sama dengan dengan RAPP. Kami memiliki satu visi yaitu melakukan pertanian tanpa bakar. Respon masyarakat juga sangat bagus,” ujar Adrian.

Selain di Desa Kuala Panduk dan Desa Pelalawan, pelatihan pertanian juga diadakan di Desa Sering, Pelalawan. Pelatihan ini diikuti oleh tujuh orang anggota Kelompok Tani yang berada di wilayah Desa Sering. Ketua Kelompok Tani Berkat Mandiri, Salim mengatakan komitmen RAPP untuk membantu masyarakat tani sangat besar. Selain mengadakan pelatihan, RAPP juga telah membantu masyarakat untuk membersihkan lahan menggunakan alat berat. “Saya sangat senang dengan bantuan perusahaan untuk lahannya dengan dibantu alat berat oleh membersihkan lahan selama 1 bulan. Kalau tanpa RAPP kami tidak mampu membersihkan lahan,” ucapnya.(rls)