KUALA LUMPUR, GORIAU.COM - Perdana Menteri Malaysia Najib Razak akan mengirim surat protes kepada Indonesia sebagai tanggung jawab atas kabut tebal yang menyelubungi kawasan Malaysia.

Najib kemarin mengatakan Malaysia ingin kerja sama dari Indonesia untuk melakukan langkah-langkah yang lebih efektif dan menghukum mereka yang bertanggung jawab lantaran telah melakukan pembakaran secara ilegal, seperti dilansir majalah Businessweek, Selasa (25/6/2013).

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah meminta maaf kepada Malaysia dan berjanji akan bekerja sama untuk memecahkan masalah.

Sepanjang pantai barat Malaysia saat ini mulai ditutupi asap tebal, setelah pekan lalu kabut menyelimuti Singapura. Beberapa daerah di Malaysia juga digolongkan sebagai kawasan tidak sehat atau berbahaya, di mana Menara Kembar Petronas di Ibu Kota Kuala Lumpur terlihat gelap.

"Pertanyaan tentang siapa yang memiliki perkebunan itu bukan menjadi masalah di sini. Tetapi ketika sesuatu yang sebesar ini terjadi, tidak boleh ada perhatian apakah kebun itu dimiliki oleh Indonesia, Malaysia atau Singapura, tetapi apa tindakan yang diambil terhadap mereka yang bertanggung jawab," kata Najib, seperti dikutip kantor berita Bernama.

Singapura dan Malaysia telah terganggu selama beberapa dekade oleh kabut periodik dari kebakaran hutan di Pulau Sumatra, Indonesia, yang turut menyebabkan pertengkaran mengenai siapa yang harus bertanggung jawab, meskipun ketiga negara ini memiliki hubungan ekonomi yang kuat.

Menurut badan penanggulangan bencana jumlah titik api di Provinsi Riau meningkat menjadi 154 titik pada 23 Juni dari 92 titik sehari sebelumnya.

Najib mengatakan Malaysia berencana untuk menawarkan pesawat kepada Indonesia yang dapat digunakan untuk membawa bom air untuk membantu memadamkan api. ***