BANDUNG - Meski sudah menerapkan protokol kesehatan secara ketat, Persib Bandung menyadari panjangnya Kompetisi Liga 1 di tengah pandemi Covid-19, tentu akan ada risiko yang tak diinginkan seperti terpaparnya virus. Faktanya beberapa pemain di kompetisi Eropa, ada pula yang terserang Covid-19 dan harus melakukan isolasi mandiri.

Situasi-situasi macam ini yang harus mampu dikendalikan para tim medis klub masing-masing. Selain tetap menjaga prokes, mereka wajib tahu langkah-langkah yang harus ditempuh sesuai prosedur yang berlaku. Ini tentunya telah dipaparkan cara penanganannya dalam medical workshop yang diadakan PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator.

Seperti diketahui seluruh elemen dalam tim dan mereka yang terlibat di perangkat pertandingan secara ketat berprotokol kesehatan. Menjalani dua kali vaksin, tes Covid-19 secara berkala, melakukan perjalanan memakai bus guna menghindari kontak langsung dengan masyarakat umum, karantina di hotel, mengubah sistem kompetisi jadi series to series tanpa penonton. Ini dilakukan semata untuk menekan penyebaran Covid-19.

Persib Bandung sanggup memenuhi syarat yang berlaku di kompetisi yang berjalan luar biasa berbeda tahun ini. Seluruh pemain dan staf sudah divaksinasi. Mereka pula rela melakukan swab test berkala, menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Ini semua demi sepak bola agar bisa kembali di Indonesia.

“Kami semua sudah divaksinasi, memang beberapa pemain masih harus divaksin dosis kedua untuk melengkapinya. Tapi semua sudah divaksin. Kami juga tahu harus melakukan swab test, tapi untuk bisa bermain sepak bola maka kami harus melakukan itu, itu sesuatu yang harus kami terima,” ungkap Robert Alberts pelatih Persib.

“Kami ingin bermain sepak bola dan untuk menjaga semuanya tetap sehat dilakukan tes PCR. Jadi semuanya tahu apakah kondisi kesehatannya dalam kendali atau tidak. Kami harus menjaga kesehatan dan melakukan itu dengan senang hati karena penting,” urainya.

Dalam hal teknis, Robert Alberts tak memungkiri akan ada satu waktu ia tak bisa memainkan pemainnya akibat terkena Covid-19. Jika harus terjadi maka ia harus menemukan solusi, sebab itu dirinya membentuk kedalaman tim yang kuat musim ini dengan banyak pemain-pemain andal berpengalaman.

“Itu tentunya sangat mungkin terjadi, di seluruh dunia dan di liga lain, ada pemain tertentu yang terkena covid. Itu hal yang harus kami terima jika terjadi karena covid masih ada di sekitar kita. Jadi itu kenapa dan betapa pentingnya tim mempunyai kedalaman yang bagus musim ini,” paparnya.

Skenario penting ini sudah mantap Robert pikirkan guna menunjang target manajemen tim yang menginginkan hadirnya trofi di Kota Bandung dan menatap Kompetisi Asia. Persib tak sabar menunggu kick-off pertama BRI Liga 1 27 Agustus mendatang yang tinggal menghitung hari.

“Tim yang tangguh, bisa menambal di semua posisi. Itu sudah kami kalkulasikan bahwa mungkin saja di satu pertandingan ada beberapa pemain yang absen tapi liga akan tetap berjalan. Jika kami ingin menjadi juara, kami harus bertarung sebagai tim yang terbaik di Indonesia dan untuk melakukan itu butuh kedalaman skuat yang bagus,” tandasnya. ***