PEKANBARU - Pemerintah daerah dan kalangan dunia usaha diminta tidak alergi berteman dengan media, karena media di Riau memiliki komitmen yang kuat untuk pembangunan daerah. 

Hal ini ditegaskan Ketua PWI Riau H Dheni Kurnia dalam acara Coffee Morning Appindo Riau bersama PWI Riau.

Ditegaskan Dheni, dalam penilaiannya, pers di Riau masih komit memperjuangkan kepentingan daerah daripada kepentingan pribadi. Kalaupun ada segelintir wartawan yang terkesan suka memojokkan pemerintah atau dunia usaha, itu hanya oknum saja.

''Di Indonesia ini kan banyak oknum, gak cuma wartawan saja, oknum polisi ada, oknum jaksa, ada, oknum dokter dan pengusaha juga ada. Tapi kalau wartawan yang benar tentu selalu memegang teguh UU Pers dan kode etik,'' kata Dheni.

Ditambahkan Dheni, media memang memiliki pengaruh yang kuat dalam membentuk persepsi di masyarakat. Karena itulah dunia usaha dan pemerintah daerah harus mampu menjalin hubungan yang harmonis dan terbuka dengan media sehingga menghindari persepsi yang salah.

Namun demikian, kata Dheni, media juga komit untuk melaksanakan fungsi kontrolnya demi kepentingan masyarakat. ''Hal inilah yang kadang memunculkan persepsi oleh sebagian orang kalau media suka mengumbar berita negatif,'' katanya.

Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan Universtas Riau, Belly Nasution yang memandu acara Coffe Morning ini membuka pengantar, bahwa sebetulnya banyak yang perlu dibenahi secara bersama-sama dengan melibatkan Pemerintah Provinsi Riau dengan stake holdernya termasuk Asosiasi Pengusaha Indonesia (Appindo).

''Dalam coffe morning ini kita sebetulnya kita juga mengundang pihak Pertamina, setidaknya kita juga bisa mempertanyakan apakah BBM jadi naik atau tidak,'' ujarnya yang disambut gelak tawa peserta Coffe Morning.

Coffe Morning yang dilaksanakan di Hotel Premiere Pekanbaru ini juga hadir, Plt Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, Dir Binmas Polda Riau Kombes Pol Soegiyono, Danrem 031 Wirabima Brigjen TNI Prihadi Agus Irianto, Walikota Pekanbaru Firdaus MT, Kajati Riau dan unsur Forkompinda Provinsi Riau.

Coffe Morning DPP Apindo Riau-PWI Riau bersama stake holder di Provinsi Riau ini mengusung topik, Bersama Membangun Riau ''Kerja, Kerja, Kerja''.

Disampaikan Plt Gubernur Riau Arsyadjuliandi Ranchman, saat ini Pemerintah Provinsi Riau terus berbenah. ''Perbaikan dari dalam terutama kualitas SDM terus kita perbaiki dan kita sempurnakan. Dan sebetulnya, di dalam memimpin itu kita harus mengetahui siapa yang kita pimpin, apa keinginan mereka yang dapat kita wujudkan,'' sebut Andi.

Ketua LAM Riau, Al Azhar yang juga hadir dalam coffe morning ini mengatakan, bahwa Riau sejak dulu adalah negeri pemikat. Dimana semua yang terjadi didalamnya adalah persilangan kepentingan. ''Bukan hanya kepentingan lokal, namun juga kepentingan dari nasional bahkan kepentingan internasional, itulah yang saya sebut sebagai negeri pemikat,'' sebut Al Azhar.

Saat disinggung, harapannya terhadap dua kepemipinan Plt Gubernur Riau dan Walikota Pekanbaru, Al Azhar mengatakan bahwa yang perlu dilakukan lebih bersikap moderat berada pada posisi tengah disegala kepentingan yang terjadi. ''Namun, baik itu Walikota maupun tuan Plt Gubernur Riau tidak akan mampu bersikap moderat, jika tidak disokong oleh semua pihak, termasuk itu oleh Apindo, PWI dan seluruh lapisan masyarakat,'' ujarnya.

Sebaliknya, Ketua Apindo Riau Helfried Sitompul, mengatakan bagi Apindo sendiri yang sangat diperlukan saat ini adalah rasa aman dan kepastian hukum. ''Pengusaha itu, tetap berbicara kepada pada peluang dan kesempatan dan Riau dibandingkan dari daerah lain memiliki peluang dan kesempatan yang lebih besar. Itulah makanya, yang sangat diharapkan saat ini adalah kepastian hokum dan keamanan. Kepastian hokum adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya aparatur hokum namun juga semua pihak,'' sebutnya. (rls)