BENGKALIS, GORIAU.COM - Sosialisasi bakal calon Gubernur Riau ternyata tak cukup melalui media dan tempat-tempat yang tersedia saja. Buktinya, pada Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke XXXI tingkat Provinsi Riau yang akan berlangsung di kota Bengkalis dari tanggal 12-19 Desember, bermunculan berbagai baleho-baleho bakal calon gubernur Riau.

Baleho calon Gubernur Riau ini menghiasi ruas-ruas jalan di Kota Bengkalis, dan berdekatan dengan baleho MTQ serta sponsor-sponsor kegiatan. Bahkan pemandangan kontras baleho cagubri terlihat menyolok begitu memasuki kota Bengkalis melalui pelabuhan roro di desa Air Putih kecamatan Bengkalis. 

Baleho sejumlah cagubri seperti Aziz Zainal, Indra Muhlis Adnan, Achmad, Wan Abubakar, Jon Erizal, Anas Makmun meramaikan ''perang'' baleho antar cagubri, ditengah kesibukan panitia beserta masyarakat Bengkalis menyongsong helat keagamaan tersebut. Tokoh Masyarakat Bengkalis H. Efendi Buntat, Selasa (11/12/2012) sangat menyayangkan ajang MTQ tingkat propinsi Riau ini di Bengkalis dijadikan sebagai ajang promosi oleh sejumlah kandidat yang ingin maju dalam Pilgubri tahun 2013 mendatang. Bahkan Achmad yang juga Bupati Rokan Hulu membentuk posko pemenangannya di kota Bengkalis, yang diduga memanfaatkan moment MTQ tersebut. 

“Ini ajang keagamaan bukan ajang untuk menarik simpati masyarakat. Seharusnya para kandidat Cagubri paham situasi ini, jangan disetiap moment dijadikan sarana promosi sekaligus sosialisasi. Ini sudah keterlaluan, “ujar Buntat. 

Ditegaskannya lagi setiap kandidat yang maju boleh saja memajang balehonya tetapi ada waktu dan tempatnya nanti setelah ada penetapan dari Komisi Pemilihan Umum. Bahkan Buntat juga sangat menyangkan ada baleho kandidat yang dipasang pada areal Astaka tempat penyelenggaran MTQ di lapangan tugu Bengkalis. 

“Hal ini sudah menyalahi karena ada beberapa kandidat yang saya lihat memasang balehonya di lokasi MTQ dan ini sudah keterlaluan. Seharusnya panitia MTQ bertindak tegas, melarang para cagubri memasang baleho di tempat pertandingan MTQ, tapi panitianya kok terkesan malah memberikan ruang kampanye di-moment keagamaan,” tegasnya lagi. 

Untuk itu Buntat mengingatkan kepada instansi terkait untuk bisa menertibkan sejumlah baleho kandidat Pilgubri ini. Selain memberikan kesan yang tidak bagus juga akan mencoreng nama Bengkalis sebagai tuan rumah penyelenggara MTQ tingkat provinsi ini. “Sebagai tuan rumah kita harus bisa memberikan contoh yang baik. Jangan moment MTQ dijadikan sebagai ajang untuk kampanye oleh sejumlah kanidat yang akan maju dalam pilgubri. Panitia pelaksana MTQ serta SKPD terkait harus menurunkan baleho-baleho di astaka tersebut,” pinta Buntat. (jfk)