PANGKALAN KERINCI - Rencana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan untuk membeli alat ukur Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) urung terealisasi di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2020.

Pasalnya alat pengukur tingkat pencemaran udara tersebut harganya cukup mahal, sehingga tidak sedikit anggaran yang dikucurkan.

"Anggarannya terlalu mahal, sehingga jika dianggarkan itu kegiatan-kegiatan lain tidak bisa jalan," ujar Plt Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pelalawan, Eko Novita, Senin (10/2/2020).

Ia berharap adanya bantuan dari Kementrian Lingkungan Hidup (KLHK atau Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau bisa menganggarkan pembelian alat ISPU permanen.

"Menurut informasi, harga alat ISPU yang permanen itu harganya 3 sampai 4 miliar, per unitnya," sebut Eko, kepada GoRiau.

Bencana kabut asap setiap tahun melanda wilayah Kabupaten Pelalawan, shingga dibutuhkan peralatan pengujian ISPU agar bisa mengetahui ancaman kabut asap.*