JAKARTA -- Pemerintah kembali membatalkan pemberangkatan jamaah umrah Indonesia ke Makkah. Kebijakan ini diambil setelah virus corona varian omicron terdeteksi di Tanah Air.

''Fixed tidak berangkat, kebijakan enggak konsisten,'' ujar Rizky Sembada, pemilik operator tur PT At Tayibah Al Multazam Group, kepada detikTravel, Jumat (17/12/2021).

Pembatalan pemberangkatan jamaah umrah Indonesia diputuskan saat rapat 17 Desember antara Kemenag, Kemenhub, Kemenkes, dan KJRI, serta semua Asosiasi Umrah Haji.

Rizky menyayangkan sikap pemerintah yang dinilai tidak konsisten kepada kegiatan umrah dan haji.

''Ke Turki masih bisa, tapi kenapa umrah malah dihentikan?'' Rizky mengeluhkan.

Sebelumnya, pemerintah menjadwalkan keberangkatan umrah untuk tanggal 16 Desember. Namun, karena ada masalah karantina dan PeduliLindungi yang belum bisa bersinergi dengan Tawakalna maka keberangkatan diundur menjadi 23 Desember.

"Kami Muslimin Indonesia sudah jenuh dan tidak percaya kepada pemerintah. Realitinya sekarang kaya gini, orang masih on schedule liburan ke luar negeri, tetapi kenapa tidak dengan umrah," kata dia.

Di pertengahan pandemi virus corona, Arab Saudi sempat melarang kedatangan jemaah umrah Indonesia karena perbedaan vaksin. Kini, situasi sudah berubah, Arab Saudi menerima semua jenis vaksin.

"Sekarang yang jadi masalah adalah kurangnya konsistensi pemerintah," dia menegaskan.

Pemerintah sedang mengupayakan cara lain sebagai pelipur lara, yaitu mengusahakan keberangkatan satu grup saja di tanggal 23 Desember. Namun berangkat atau tidak, belum ada kepastian.

"Kami siap pemilik operator tur haji dan umrah siap berangkat. Dokumen kami lengkap, kalau mau bilang ini umrah percobaan ya memang umrah percobaan," kata Rizky.

Kabarnya, umrah ditunda sampai 2 Januari 2022. Nantinya, akan ada evaluasi dari Satgas Covid-19 terkait hal tersebut.

"Sedih dan kecewa banget dengan kebijakan ini. Harapannya, haji dan umrah dipermudah, karena kami bukan wisata tapi perjalanan ibadah," kata dia.***