SUMENEP -- Nurmaningsih, seorang ibu di Sumenep, Madura, Jawa Timur (Jatim), menduga bayi yang baru dilahirkannya tertukar di RSUD dr Mohammad Anwar, Sumenep.

Dikutip dari sindonews.com, kasus dugaan tertukarnya bayi Nurmaningsih ini berawal dari kejanggalan pada rambut sang bayi yang lahir pada 13 November 2020 itu.

Pertama kali disusui, beberapa saat setelah lahir, kondisi bayinya tanpa rambut. Namun tiga hari sesudahnya, tiba-tiba bayinya berambut lebat alias gondrong. Hal itu tentu saja mengagetkan Nurmaningsih dan suaminya, Subroto.

Subroto, sang ayah, semakin yakin bayi itu bukanlah anaknya, karena pihak rumah sakit tidak merespons saat dirinya menanyakan hal tersebut.

''Saya semakin yakin bayi itu tertukar karena tidak direspons dan tiba-tiba perawat mengambil bayinya,'' tutur dia di kediamannya, Jumat (4/12/2020).

Karena itu, pihaknya sempat menolak saat bayi diperbolehkan pulang, karena pihak rumah sakit memberikan bayi yang berambut lebat sedang pihak keluarga meyakini bayinya yang sesungguhnya tidak berambut.

Tidak terima dengan keganjilan dan sikap pihak rumah sakit, pihaknya pun melaporkan hal itu ke Polres Sumenep.

Subroto berharap segera ada kepastian dari kejadian atas anak keduanya tersebut. Meski sudah dilakukan tes DNA oleh pihak polda, namun pihak keluarga merasa ada kejanggalan, sebab tidak diperbolehkan melihat bayi yang disusui Nurmaningsih pertama kali, yang tidak berambut.

''Melihat perbedaan selama dua kali disusui ibunya, keraguan saya mulai muncul. Saya menolak bayi yang diberikan oleh pihak rumah sakit yang rambutnya gondrong karena saya meyakini bayi yang benar tidak berambut dan yang menggunakan topi biru, tapi bayinya gondol, tidak ada rambutnya,” tuturnya.

Pihak RSUD dr Mohammad Anwar Sumenep, masih enggan ditemui, namun via telepon Direktur Utama RSUD dr Mohammad Anwar, dr Erliyati menyampaikan bahwa kasus tersebut sedang ditangani tim DVI Polda Jawa Timur dengan melakukan tes DNA bayi dan ibunya.***