TEMBILAHAN- Saat melakukan peninjauan ke daerah-daerah di wilayah kecamatan yang dipimpinnya, Camat Kateman, Marlis Syarif kaget menemukan sebuah sekolah yang kondisinya memprihatinkan.

Terletak di Kelurahan Tagaraja, Sekolah Menengah Pertama Asy Syifa ini terbuat dari papan dengan kondisi dinding dipenuhi banyak lubang.

Tidak hanya itu, dari tahun ke tahun, jumlah siswa di sekolah yang terletak di tengah perkebunan kelapa ini pun semakin berkurang, dimana saat ini, terhitung hanya 13 orang siswa yang menuntut ilmu di sana.

Meskipun jumlah siswa hanya 13 orang dari kelas VII hingga IX, namun jumlah guru yang mengajar di sana berjumlah 11 orang, dimana tidak ada satupun yang berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil.

Kepada GoRiau.com, Senin (26/9/2016), Marlis Syarif menceritakan, bahwa, untuk gaji para guru, hanya mengandalkan dari sukarela masyarakat.

''Karena ini sekolah swasta, para siswa bayar SPP perbulannya Rp50 ribu, dikalikan 13 siswa perbulan pemasukan sekolah ini hanya Rp650 ribu, tidak cukup untuk gaji guru. Itu cukup untuk sekedar biaya beli spidol dan lain-lain saja,'' cerita Camat Kateman.

Namun demikian, ia mengaku salut dengan para guru di sekolah itu, meskipun digaji alakadarnya, namun mereka tetap bertahan mengajar meski jumlah siswa terus berkurang.

''Kita akan usahakan agar sekolah ini kondisi bangunnya lebih baik lagi dari sekarang, meskipun ini sekolah swasta bukan berarti kita harus lepas tangan,'' tukas Marlis Syarif.(*/ayu)