SOLO – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali secara khusus berpesan kepada para pelajar di seluruh pelosok Tanah Air untuk menjaga persatuan dan kesatuan. Menurut Menpora Amali hanya dengan merawat persatuan dan kesatuan dalam keanekaragaman dan latar belakang bangsa, maka eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dapat dipertahankan.

"Pesan saya pada acara penutupan puncak FPN 2022 ini, jagalah persatuan kesatuan dikalangan pelajar, generasi muda dan seluruh rakyat Indonesia. Karena hanya dengan kesatuan kita bisa tetap mempertahankan eksistensi NKRI," tegas Menpora Amali pada penutupan Festival Pelajar Nusantara 2022 di Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah, Senin (31/10/2022).

Menurut Menpora Amali, Bangsa Indonesia yang terbangun dari berbagai latar belakang. Jika tidak jaga, tidak rawat maka kebhinekaan itu akan terancam dan akan menjadi bahaya bagi NKRI.

"Untuk itu saya meminta kepada para pelajar hindari perilaku yang mengarah pada terpecahnya persatuan dan kesatuan kita sebagai anak bangsa," tegas Menpora Amali kembali.

Di zaman kekinian dan erat kaitannya dengan bersosial media, Menpora Amali tak lupa mengingatkan pentingnya bersosial media dengan bijak dan cerdas, dengan tidak menyebarkan berita-berita hoaks dan tidak jelas asal usulnya.

"Hindari menyebarkan berita yang tidak jelas sumbernya, yang juga akan memicu keterbelahan dan juga menjadi pemicu perkelahian diantara pelajar. Ujungnya akan mengancam persatuan sesama anak bangsa," tutur Menpora Amali mengingatkan.

Direktur Utama Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI), I Hendrasmo mengungkapkan bahwa kegiatan FPN 2022 merupakan panggilan negara yang wajib dilaksanakan. Yakni, dalam rangka turut mencerdaskan kehidupan bangsa.

"Arti penting dari FPN 2022 ini adalah wujud dan tugas serta peran RRI untuk turut mencerdaskan kehidupan bangsa, menunjukkan jiwa kebangsaan serta memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa di tengah dinamika nasional dan global yang penuh tantangan," ujarnya.

"Kepada adik-adik pelajar pada momentum HSP tahun ini kita gunakan belajar dari sejarah, bahwa perjuangan bangsa ini untuk berhasil menyatukan diri, tidak dicapai dalam waktu singkat, melainkan melalui perjuangan berabad-abad. Persatuan dan kesatuan harus secara terus menerus diperjuangkan bukan sekadar diwarisi," pesannya. ***