PEKANBARU - Pengamat Kebijakan Publik Riau, Dr Elfiandri M.Si mempertanyakan solusi jangka pendek dan jangka panjang yang disiapkan oleh Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru dalam mengatasi problematika sampah di Pekanbaru.

Dikatakan Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim ini, saat ini masyarakat tidak mempermasalahkan apakah itu diswastanisasi atau diswakelola oleh Pemko, untuk saat ini masyarakat hanya menginginkan sampah bisa diangkut segera.

"Pemko itu harus mengedepankan kepentingan masyarakat diatas kepentingan yang lain. Masyarakat tidak peduli masalah apakah swastanisasi atau swakelola. Yang penting kebijakannya jangan merugikan masyarakat seperti sekarang, harus ada langkah kongkrit," ujar Elfiandri, kepada GoRiau.com, Jumat (29/1/2021).

Apalagi, lanjutnya, saat ini sudah memasuki musim hujan, sehingga tumpukan sampah akan semakin parah dan menjadi masalah baru. Mengingat, beberapa ruas jalan di Pekanbaru tergenang air ketika hujan lebat.

Lebih jauh, menurut Elfiandri, jika memang Pemko menginginkan skema swastanisasi, pihak swasta harus memberikan penawaran mau diapakan sampah ini, artinya bukan hanya sekedar mengangkat ke TPA saja.

"Kan sudah pernah dikelola swasta, apa kekurangannya, itu harus menjadi pertimbangan. Kalau hanya dari rumah ke TPS, TPS ke TPA, itu sama saja karena sampah ini kan berproduksi terus setiap hari," tambahnya.

Makanya, Elfiandri mengharapkan supaya pihak swasta maupun Pemko Pekanbaru bisa memakai teknologi untuk penanganan sampah. Teknologi yang dia maksud adalah bagaimana sampah ini bisa diolah menjadi sesuatu yang bernilai, misalnya bioetanol.

"Artinya perlu masuk teknologi, kalau hanya ditumpuk, TPA kan bisa penuh dan Pemko harus mencari tempat pembuangan baru lagi. Mau sampai kapan begini terus?" tegasnya.

"Intinya, apa yang ditawarkan swasta itu? Kalau hanya begitu-begitu saja dan tanpa adanya teknologi, ya percuma diswastanisasi kan, mending di swakelola saja," tutupnya.***