JAKARTA – Bayi yang dilahirkannya sehat, namun Heather Wilhelm-Routenberg kecewa karena bayinya berjenis kelamin laki-laki, bukan perempuan. Saking kecewanya, Heather dan pasangannya, Robbie, menuntut pihak rumah sakit.

Dikutip dari detik.com, Heather dan Robbie yang merupakan pasangan sejenis (sesama wanita), menjalani program kehamilan IVF di klinik kesuburan di New York untuk mendapatkan anak perempuan.

Pasangan tersebut telah menggunakan proses seleksi gender untuk memastikan jenis kelamin bayi adalah perempuan.

Mereka memilih untuk menggunakan sel telur Robbie dan donor sperma untuk membuat embrio yang ditanamkan di rahim Heather. Tetapi tidak sampai mereka melakukan pemindaian selama 15 menit, pasangan itu terkejut.

Saat dicek, jenis kelamin bayi mereka adalah laki-laki. Heather yakin bahwa dia dimasukkan embrio orang lain. Saking tidak terimanya, Heather merasa bahwa dia seperti hamil anak 'alien' di dalam dirinya.

Klinik fertilitas itu memulai penyelidikan apakah embrio itu milik pasangan tersebut. Dan tujuh minggu setelahnya, klinik kesuburan tersebut mengonfirmasi bahwa memang embrio itu milik pasangan tersebut. Tetap mereka merasa dikhianati.

Pada Desember 2020, Heather akhirnya melahirkan bayi laki-lakinya. Namun dia mengaku tidak memiliki hubungan emosional dengan anaknya itu.

''Kami memiliki bayi sehat, tetapi aku tidak memiliki hubungan emosional dan sekarang aku harus memikirkan memiliki anak selamanya yang tidak aku rencanakan,'' ucap Healther, seperti dikutip dari The Scottish Sun.

Setelah melahirkan, Heather pun berjuang melawan depresi pascamelahirkan. Dia bahkan berpikir untuk bunuh diri.

Heather kini sudah sembuh dari depresinya, Putra mereka kini berusia 18 bulan, dan menjadi balita yang sehat. Heather masih diliputi rasa bersalah karena tidak bisa memiliki keterikatan dengan putranya tersebut di bulan-bulan awal kehidupannya.

''Dia adalah makhluk tidak bersalah, dia tidak pantas menerima semua ini. Klinik mengacaukan sesuatu yang sangat integral: tahun-tahun formatif pertama bayi kami," ungkap Heather.

Pasangan tersebut memutuskan untuk menuntut klinik tersebut. "Itulah alasan kami melakukan ini, karena aku sangat mencintai anakku. Kami pikir putra kami pantas mendapatkan ikatan emosional sejak awal,'' jelasnya.***