PANGKALAN KERINCI - Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Pelalawan, Saparuddin kaget mendengar ada Sekolah Dasar (SD) di Desa Pangkalan Terap, Kecamatan Teluk Meranti, tutup.

Kabar sekolah tutup tersebut mencuat setelah anggota DPRD Kabupaten Pelalawan, Nazaruddin Arnazh S.IP melakukan reses di Kecamatan Teluk Meranti.

Saparuddin mengatakan, dirinya sama sekali belum mendapatkan informasi mengenai sekolah di Desa Pangkalan Terap yang tutup karena tidak ada guru mengajar.

"Saya belum tahu malah, ini baru tahu dikonfirmasi," ucap Saparuddin, kepada GoRiau, Selasa (18/12/2018).

Lanjut dia mengatakan, pihaknya akan melakukan kroscek terlebuh dahulu apa kabar tersebut benar adanya. Terkait sekolah tutup tersebut, Saparuddin juga mengaku belum mengetahui penyebabnya.

"Kita kroscek dulu. Kita juga belum tahu apa masalahnya, kenapa guru itu tidak ada dan apa masalahnya," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, sekolah dasar di Desa Pangkalan Terap, Kecamatan Teluk Meranti terpaksa tutup. Hal ini disebabkan tidak adanya guru yang mengajar di sekolah ini.

"Saya baru tahu, saat reses kemarin kalau SD itu tutup karena tak ada guru yang mengajar," ungkap anggota DPRD Pelalawan, Nazaruddin Arnazh S.IP, Jumat (14/12/2018).

Bahkan, saat ini sekolah yang dibangun oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau beberapa tahun lalu tersebut sudah tidak ada lagi aktivitas belajar mengajar.

"Sekolah itu sudah tutup, tak ada kegiatan belajar mengajar lagi. Gurunya tak ada," ungkap Arnazh lagi.

Siswa di sekolah ini, kata politisi Partai Amanat Nasional (PAN), terpaksa bersekolah di tempat lain. Siswa harus menggunakan sampan menyeberang Sungai Kampar untuk bersekolah.

"Jadi anak-anak bersekolah ke sana, menyebrangi Sungai Kampar dari Pangkalan Terap barat ke Pangkalan Terap timur," tuturnya.

Ketua Fraksi PAN DPRD Pelalawan ini meminta Dinas Pendidikan (Disdik) Pelalawan untuk segera turun melihat kondisi yang ada. Selain tidak ada guru pengajar, bangunan sekolah juga sudah tidak layak.

"Disdik harus segera turun ke lapangan. Kalau bisa sekolah itu segera direhab, kondisinya juga sangat memprihatinkan. Jangan sampai anak-anak disana bertaruh nyawa naik sampan menyeberang sungai besar untuk bersekolah," tandas Nazaruddin Arnazh kepada GoRiau. ***