PEKANBARU – Pemerintah Provinsi Riau melakukan berbagai upaya konkret untuk mengendalikan inflasi. Berbagai upaya yang dilakukan adalah operasi pasar murah, kerjasama dengan daerah penghasil komoditi untuk kelancaran pasokan, melakukan gerakan menanam, merealisasikan BTT, hingga memberikan dukungan transportasi dari APBD.

"Untuk ketersediaan barang di Riau masih ada," ujar Gubernur Riau Syamsuar saat mengikuti rapat koordinasi pengendalian inflasi di daerah bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI, Muhammad Tito Karnavian secara virtual di Gedung Daerah Balai Serindit, Senin (21/11/2022).

Gubernur mengatakan hingga Desember 2022 pihaknya masih akan menggelar operasi pasar murah di berbagai titik di Provinsi Riau sebagai upaya untuk menekan dan menstabilkan harga komoditas yang saat ini melambung tinggi dan berkontribusi menyebabkan inflasi.

"Setidak-tidaknya operasi pasar murah ini ada 20 lagi yang akan dilaksanakan sampai nanti akhir Desember 2022. Semoga dengan cara-cara seperti inilah kita harapkan dapat menurunkan angka inflasi," jelasnya.

Pada kesempatan itu Gubernur Riau, Syamsuar mengatakan inflasi Riau secara bulan ke bulan mengalami deflasi sebesar 0,69 persen, dan inflasi tahun kalender (Januari - Oktober) 2022 sebesar 5,72 persen.

"Harapan saya, kita bisa tekan lagi di bawah (angka inflasi)," kata Gubri.

Sementara itu, Mendagri Tito Karnavian menyebabkan, Indonesia mengalami deflasi pada Oktober 2022, yakni 5,71 persen, turun dibandingkan September lalu dengan angka 5,95 persen.

"Ini adalah hasil kerja bersama, yaitu pemerintah pusat dengan pemerintah daerah," jelasnya.

Mendagri mengajak seluruh daerah bertukus lumus dalam menekan angka inflasi, apalagi saat ini Indonesia berhasil berada pada posisi ke-7 dalam tingkat inflasi di Asia Tenggara, setelah Thailand, Philipina, Singapura, Timor Leste, Myanmar, dan Laos. ***