PEKANBARU, GORIAU.COM - Kemarau panjang yang melanda Riau sejak beberapa pekan terakhir, 'membangkitkan' kembali titik-titik panas (hotpsot). Sebagian besar berada di lahan kering yang tidak mendapat asupan air.

Penyemaian garam untuk menghasilkan hujan buatan masih belum memberikan hasil yang maksimal. Untuk itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau mengimbau dan mengajak seluruh masyarakat untuk ikut melaksanakan salat minta hujan (istisqa).

Salat Istisqa akan dilaksanakan di Halaman Kantor Gubernur Riau, Senin (13/7/2015), pukul 07.30 WIB. "Mari bersama-sama meminta hujan melalui salat dan doa," ajak Plt Gubernur Riau H Arsyadjuliandi Rachman melalui Kabiro Humas Setdaprov Riau, Darusman, Jumat (10/7/2015).

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Pekanbaru, Jumat pagi mendeteksi 192 titik panas (hotspot) di Riau. Lokasinya yakni di Inhil dan Pekanbaru dengan masing-masing tiga hotspot, Siak empat hotspot, Kampar lima hotspot, Dumai 11 hotspot, Kuansing 13 hotspot dan Bengkalis 17 hotspot.

Selain itu, titik panas juga ada di kabupaten Inhu sebanyak 20 hotspot, Pelalawan dengan 52 hotspot, serta tertinggi di Rohil sebanyak 63 hotspot. "Total untuk wilayah Sumatera ada 215 titik panas, dimana 192 titik panas diantaranya terdapat di Riau," sebut Kepala BMKG stasiun Pekanbaru, Sugarin, Jumat (10/7/2015).

Tak hanya titik panas, satelit Terra dan Aqua juga mencatat adanya peningkatan titik api atau firespot. Ada 136 titik api, yang menyebar di 10 wilayah, diantaranya Inhil dan Siak dengan masing-masing satu titik api, Kampar dan Pekanbaru dengan masing-masing dua titik api, Kuansing enam titik api dan Dumai delapan titik api.

Berikutnya kabupaten Bengkalis 11 titik api, Inhu 13 titik api, Pelalawan 40 titik api, dan tertinggi di Rohil dengan 52 titik api. "Ini juga membuat kualitas udara menurun. Pantauan alat Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) Pekanbaru, kualitas udara masuk dalam kategori Tidak Sehat," tutur Sugarin.***