SELATPANJANG - Pengurus Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kepulauan Meranti mengaku intens menjalin komunikasi dengan warga negara asing (WNA) yang pernah ke Selatpanjang. Topik bahasan tentang wisata perang air yang sudah mendunia.

Ketua PHRI Kepulauan Meranti, Raden Ulun Permadi Salis mengatakan, komunikasi dengan WNA yang pernah ke Selatpanjang telah dilakukan sejak beberapa bulan terakhir. Uyung, panggilan akrab Raden Ulun, mengaku PHRI terus berkomunikasi dengan WNA tersebut. Bagi yang berencana datang saat Imlek, akan difasilitasi hingga tamu itu masuk ke penginapan (hotel).

"Sebagian besar mereka yang tahun kemarin datang, katanya istrahat dulu tahun ini. Tapi akan kembali ke Selatpanjang pada Imlek 2020," aku Uyung.

Meski banyak yang menyatakan tak akan hadir, Uyung optimis WNA berbeda akan mengunjungi Selatpanjang setiap perayaan Imlek. "Pengalaman kita sebelum-sebelum ini, tiap tahun itu ada saja tamu dari luar negara yang datang saat Imlek," katanya lagi.

Disinggung terkait jumlah hunian yang telah dibooking tamu luar daerah, PHRI Meranti mengaku belum mengantongi data. Sebab, dalam rentang waktu yang masih sekitar 2 bulan jelang Imlek, belum adanya koordinasi antara PHRI dengan pihak hotel.

"Kita belum ada data pasti. Tapi berdasarkan pengalaman, dua bulan jelang Imlek itu sudah ada tamu yang booking penginapan," kata Uyung.

Selain itu, Uyung meminta Event Organizer yang akan menangani pelaksanaan Perang Air atau Cian Cui tahun 2019, agar berkoordinasi dengan pihak Kementerian Pariwisata RI. Apalagi saat ini wisata Cian Cui di Meranti telah dinobatkan sebagai wisata paling populer di Indonesia.

"Bisa jadi tahun ini orang kementerian akan hadir di Selatpanjang. Ini harus dikoordinasikan sejak awal, agar bisa disiapkan segala sesuatunya," ujarnya.

Imlek 2019 akan jatuh pada tanggal 5 Februari. Perang air dilaksanakan selama 6 hari berturut-turut jelang puncak Imlek. Biasanya, beberapa bulan jelang Imlek ini, semua penginapan di Selatpanjang sudah dibooking tamu dari luar daerah.

Akan ada puluhan ribu warga yang berasal dari berbagai daerah dan berbagai penjuru dunia, datang ke Selatpanjang. Satu-satunya momen yang sangat ditunggu adalah perang air atau Cian Cui. ***