SIAK - Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kabupaten Siak saat ini sudah melalukan pengecekan kesehatan hewan kurban di tempat-tempat penjualan hewan kurban setiap kecamatan sebelum hewan tersebut dijadikan hewan kurban untuk hari raya Idul Adha.

"Sebelum dipotong untuk Idul Adha, hewan kurban harus dipastikan benar-benar sehat, terbaik dan layak dipotong," kata Kepala Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kabupaten Siak, Susilawaty, Senin (20/8/2018) kepada GoRiau.com.

Secara fisik, kata Susi, memilih hewan kurban seperti sapi, kambing dan domba bisa melihat aktivitasnya. Bila pergerakannya aktif saat didekati itu berarti hewannya sehat.

Gerak/temperamennya bebas, lincah, kuat, bersemangat, tidak pincang, tidak gelisah, dan selera makannya bagus. Rambut atau bulunya halus, mengkilap, tidak rontok, tidak mengalami kebotakan, tidak berdiri, tidak ada perubahan warna, tidak dihinggapi parasit kulit (caplak, tungau, kutu, dll.)

Selain itu juga, matanya bersinar dan jernih, terbuka penuh, pupil bereaksi cepat, tidak keluar air (eksudat), tidak berwarna merah (yang berarti juga tidak sedang terjadi perdarahan), dan selaput lendir kelopak mata bagian dalam berwarna merah terang.

"Bila ditemukan mata hewan ternak yang beleken dan keruh, itu berarti sedang sakit. Bentuk tubuhnya harus standar. Pengertian standar untuk sapi dan kerbau, tulang punggungnya relatif rata, tanduknya seimbang, keempat kakinya simetris, dan postur tubuhnya ideal," sebutnya.

Postur tubuh ideal yang dimaksud, misalnya kombinasi perut, kaki depan dan belakang, kepala, dan leher seimbang. Selain itu, dapat pula dilihat pada bagian mulut.

"Apabila mulutnya basah sekali sehingga air liurnya banyak keluar, atau tampak di mulutnya terdapat bintil-bintil berwarna merah, tentu hewan tersebut harus diwaspadai, mungkin mengidap penyakit," ujar Susi lagi.

Hewan kurban sehat juga memiliki kulit lentur/elastis, tidak ada penebalan, tidak ada bisul, tidak ada luka. Bagian pangkal hingga ujung ekor bersih, licin, kering. Bulu ekor lebat, bersih, dan kering. Bagian dubur/anus bersih, kering, dan tidak menunjukkan tanda-tanda diare (mencret).

"Biasanya pada hewan yang cacingan kulitnya terlihat kusam dan badannya kurus. Waspadalah terhadap hewan ternak yang kulitnya mengalami korengan. Itu berarti hewan tersebut mengalami penyakit kulit sceabie," imbuhnya lagi.

Susi mengatakan dalam pengecekan kesehatan hewan korban ada yang dilakukan saat sebelum dipotong dan setelah dipotong. "Kami menghimbau kepada masyarakat, jika menemukan kendala di lapangan, segera laporkan ke petugas di masing-masing Kecamatan," kata Susi.***