JAKARTA - Kasubdit I Ditresnarkoba Polda Metro Jaya AKBP Jean Calvijn Simanjuntak mengatakan kemasan abon lele dan teri medan yang digunakan jaringan Narkoba Banjarmasin-Jakarta dalam menylundupkan barang haram, belum ditemukan beredar.

"Bentuknya seperti ini. Saya sudah searching-searching juga teri medan segala macam tidak ada bungkus seperti ini," katanya di Mapolda Metro Jaya, Jumat (18/1/2019).

Untuk itu, ia menduga kemasan abon lele dan teri medan ini sengaja didesain para tersangka khusus untuk menyelundupkan barang haram ini.

"Artinya ini memang sengaja didesain untuk ini, bukan menyerupai makanan lain. Satu bungkus lele ini sekitar 0,5 kilo sabu," katanya.

Sebelumnya, Kasubdit I Ditresnarkoba Polda Metro Jaya AKBP Jean Calvijn Simanjuntak mengatakan narkoba jaringan Banjarmasin-Jakarta yang dibongkar timnya, diselundupkan dalam kemasan Abon.

"Narkoba ini dikirim dalam bentuk kemasan. Kemasan abon lele dan teri medan," katanya di Mapolda Metro Jaya, Jumat (18/1/2019).

Ia menjelaskan, tiga jenis narkoba yang diselundupkan jaringan ini dikirim dalam kemasan berbeda.

"Yang yaba, 20 ribu butir itu dikirim dalam kemasan teri medan. Sedangkan sabu dan Inex dalam kemasan abon lele," ungkapnya.

Diketahui, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan Subdit I Ditresnarkoba PMJ pimpinan AKBP Jean Calvijn Simanjuntak berhasil membongkar peredaran Narkoba jaringan Banjarmasin-Jakarta.

"Subdit I Ditresnarkoba Polda Metro Jaya telah berhasil mengungkap Narkotika jaringan Banjarmasin-Jakarta. Barang bukti yang diamankan adalah narkotika jenis metampetamin (shabu) sebanyak 6,5 kg, ecstasy sebanyak 57.578 butir dan ganja sebanyak 15,19 gram," ungkap Argo di Mapolda Metro Jaya, Jumat (18/1/2019).

Argo menjelaskan, dari pengungkapan peredaran ini di sejumlah TKP, tim berhasil mengamankan 11 orang tersangka.

"Tersngka yang berhasi diamankan adalah HAR, FIR, AH, GZ, NR, AR, AW, ZN, TON, FM, YAH," ungkapnya.***