JAKARTA- Kementerian Pariwisata Indonesia (Kemenpar) baru saja mengumumkan daftar Destinasi Prioritas Kepariwisataan Indonesia akhir pekan lalu di Jakarta. (Baca: Danau Toba Masuk 10 Besar Destinasi Prioritas Kepariwisataan Indonesia)

Dalam proses pemilihan 10 Besar destinasi tersebut yang didasarkan atas provinsi yang memiliki indeks daya saing kepariwisataan tertinggi, Kemenpar juga melakukan survei dan penilaian sejak bulan Juli hingga Desember 2016.  Selain menghasilkan daftar destinasi yang dikagumi oleh wisatawan, juga terdapat sejumlah rekomendasi sebagaimana yang menjadi masukan dan harapan para wisatawan. Apa sajakah itu?Dalam siaran persnya, Kemenpar menyatakan terdapat 6 poin penting yang menjadi rekomendasi para wisatawan atas pariwisata Indonesia, yakni:  wisatawan ingin mengabadikan momen unik di daerah wisata untuk itu perlu dikembangkan iconic moment spot fotografi; memperbanyak  festival atau signature event untuk lebih mendekatkan diri dengan wisatawan serta meningkatkan kunjungan berulang; mengembangkan aktivitas wisata  malam; mengembangkan sentra UKM untuk memproduksi souvenir atau cenderamata dan mengembangkan informasi aktifitas yang dapat dilakukan di daerah wisata, serta  perbaikan infrastruktur bandara dan kesiapan ICT menjadi prioritas utama.Menteri Pariwisata, Arief Yahya dalam malam penghargaan Anugerah Indeks Daya Saing 10 Destinasi Prioritas Kepariwisataan Indonesia menyatakan bahwa berdasarkan hasil laporan World Economic Forum (Travel and Tourism Competitiveness Report) tahun 2015  yang  menyebutkan sejumlah indikator kelemahan pariwisata Indonesia terutama dari sisi infrastruktur serta sumber daya alam dan sumber daya budaya (Natural and cultural resources) dengan indeks rata-rata 50 persen.Meski demikian, Arief juga menegaskan bahwa berdasarkan laporan tersebut, indeks keamanan pariwisata Indonesia terbilang cukup tinggi, sekitar 5,16 dari nilai 7 yang ditetapkan. Artinya, para wisatawan masih dapat berwisata dengan aman di Indonesia ditengah dugaan terorisme. "Kita terus memperbaiki kelemahan seperti infrastruktur pariwisata, infrastruktur ICT, health and hygiene, dan aksesibilitas khususnya  konektivitas penerbangan, kapasitas kursi dan penerbangan langsung,“ kata Arief dalam sambutan resminya.Presiden Joko Widodo telah menargetkan pariwisata Indonesia menjadi destinasi kelas dunia (world class destination) dengan target berada pada 30 besar dunia pada 2019. Daya saing pariwisata Indonesia di tingkat global saat ini berada di ranking  50 dari semula ranking 70.