SELATPANJANG - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Kepulauan Meranti mengucapkan terima kasih kepada siswa SMAN 1 Tebingtinggi. Pasalnya, meski tidak dibayar siswa-i ini mau ikut mensosialisasikan lavitrap (perangkap larva atau jentik-jentik).

Ucapan terima kasih ini disampaikan langsung Sekretaris IDI dr Misri Hasanto MKes, ketika berbincang-bincang dengan GoRiau, Selasa (25/10/2016). Kata Misri, hampir semua sekolah di Kepulauan Meranti sudah melaksanakan kegiatan lavitrap ini.

Baca Juga: Lavitrap, Terbuat Dari Limbah Tapi Banyak Manfaatnya

"Terima kasih kami ucapkan kepada anak SMAN 1. Mereka ikut mensosialisasi cara pembuatan dan kegunaan lavitrap ini ke sekolah-sekolah lain," kata Misri.

Selain itu, diakui Misri juga, mereka akan menyampaikan tentang Lavitrap ini ke tiap desa. Agar secepatnya masyarakat membuat dan menggunakan Lavitrap, IDI akan mensosialisasikan melalui puskesmas yang ada di sana. "Melalui kader kesehatan, mereka sudah kita latih," katanya lagi.

"Setelah kita sosialisasikan di tengah-tengah masyarakat, siswa, PMR, dan ibu-ibu kader, mereka sangat mendukung kegiatan ini," tambah Misri lagi.

Lavitrap merupakan jebakan larva (jentik-jentik, red) untuk mengurangi resiko berbagai penyakit yang disebabkan nyamuk.

Lavitrap ini merupakan arahan dari IDI Pusat melalui IDI Riau untuk disosialiasikan di Kota Sagu. Pasalnya, Kepulauan Meranti merupakan daerah endermis demam berdarah, terlebih jaraknya dekat dengan negara tetangga Malaysia dan Singapura.

Bahkan, korban yang menderita DBD bisa sampai 300an orang, serta yang paling menyedihkan tahun 2016 ini sudah 2 anak-anak di Kota Sagu meninggal dunia.

Dalam mensosialisasi Lavitrap ini, IDI menggandeng PMI, Legislatif, PMR, forum kesehatan dan pihak sekolah. ***#Semua Berita Kep Meranti, Klik di Sini