TEMBILAHAN, GORIAU.COM - Rapat Dengar Pendapat (RDP) atau hearing antara Komisi II DPRD Indragiri Hilir (Inhil) bersama Dinas Perkebunan (Disbun), Selasa (31/3/2015) di ruang Banggar diwarnai aksi sedih Ketua Komisi dan marah-marah wakil ketua Komisi.

Kesedihan sekaligus kemarahan tersebut spontan terjadi karena 2 anggota dewan ini merasa kecewa dengan Dinas Perkebunan yang hingga saat ini belum bisa membangun sejengkal tanggul mekanikpun.

RDP yang juga diikuti oleh Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda), Inspektorat dan keuangan ini dilangsungkan terkait masalah perkelapaan di Inhil.

Sebelum memulai RDP, Ketua Komisi II, Ahmad Junaidi terlebih dahulu membaca seluruh berita dari berbagai media yang menyebutkan perhatian Bupati terhadap perkelapaan, namun yang terbukti, hingga saat ini, kebun-kebun petani yang rusak belum juga dapat diselematkan.

Kadisbun Inhil, Mukhtar T dalam penjelasan menerangkan, salah satu yang menjadi kendala untuk saat ini adalah sistem swakelola yang sudah direncanakan sebelumnya, namun karena adanya sedikit kekurangan dalam perincian, sehingga baik pihak keuangan, inspektorat maupun BPKP meminta hal itu ditinjau kembali.

''Kita takutnya, jikapun dilaksanakan, akan terjadi masalah dengan hukum kedepannya,'' ujar Mukhtar.

Mendengar hal itu, sontak saja, Wakil Ketua Komisi, Edi Gunawan menjadi emosi dan langsung mencecar peserta hearing dengan berbagai pernyataan.

''Ini yang jadi masalah ini, kemarin sudah disetujui kita pakai swakelola dan kontraktual. Disbun kan yang jalankan teknisnya, kenapa harus ada lagi alasan perinciannya kurang, apa gak dipelajari sebelumnya,'' ujar Edi Gunawan.

Namun hal berbeda terjadi kepada Ketua Komisi, Ahmad Junaidi, Politisi Partai Golongan Karya ini malah berbicara dengan nada sedih dan mata berkaca-kaca.

''Kita takutkan, dengan ini nantinya tidak terealisasi lagi pembangunan tanggul. Kasian sudah petani kita Pak, jika tahun ini gagal lagi bangun tanggul, apa guna kami lagi di Komisi II ini,'' sebut Junaidi.

Menanggapi hal itu, Kadisbun Inhil mengatakan bahwa, pihaknya akan tetap mengusahakan agar semua yang telah direncanakan dapat terealisasi maksimal.

''Kita tetap terus bekerja agar semua itu terealisasi, karena bukan keinginan kami juga ada permasalahan seperti ini,''tukas Mukhtar T.(ayu)