PEKANBARU - Seorang guru berteriak-teriak sambil menendang tong sampah di SD Negeri 26, di kawasan Gobah, Pekanbaru, Senin (25/3/2019) siang.

Aksi anarkis guru tersebut membuat sejumlah siswa SD 26 ketakutan dan ada yang menangis.

''Anak sekolah itu sampai nangis ketakutan. Itu guru-guru dari luar yang datang marah-marah, suaranya keras, sampe nendang tong sampah. Brutallah, udah gak kayak guru lagi kelakuannya. Padahal yang ngajar itu kan guru honorer, yang PNS sertifikasi ikut demo. Saya aja lagi masak, tiba-tiba di telepon, anak udah pulang. Kaget kok cepat gitu pulangnya,'' kata salah seorang orangtua siswa kepada GoRiau.com, Senin.

Salah seorang sekuriti di sekolah tersebut menjelaskan, guru yang berteriak-teriak dan menendang tong sampah tersebut merupakan guru yang datang usai ikut pertemuan di Kantor Dinas Pendidikan yang berada dekat SDN 26.

''Iya betul, ada tadi. Mereka masuk dari SD 158 ke sini marah-marah, karena katanya itu guru yang di sini gak ada ikut demo begitu, Iya anak ada nangis itu karena takut lihat orang marah-marah,'' ujarnya.

Secara terpisah, Korlap (koordinator lapangan) demo guru sertifikasi  Zulfikar Rahman, guru yang berteriak-teriak di SD 26 tersebut bermaksud mengajak seluruh guru ikut dalam aksi damai yang dilakukan di Kantor Wali Kota Pekanbaru hari ini.

''Ooo iya, sekolah yang dekat Disdik itu ya. Katanya mereka itu tidak pernah ikut serta dalam aksi ini. Jadi biar solidaritasnya itu sama, jadi dijemput begitu. Kalau marah-marah secara fisik itu tidak ada, tapi itu kan imbauan, mendesak supaya kawan-kawan itu ikut bergerak dengan kita,'' ujar Zulfikar.***