PEKANBARU - Kepengurusan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerindra Riau dikabarkan akan diganti oleh Ketua Umum Dewan Pimpinan Daerah (DPP) Gerindra, Prabowo Subianto.

Isu ini kian hangat menyusul adanya kekecewaan DPP terhadap hasil Pileg 2019 di Riau, yang mana Gerindra tidak bisa mendapatkan suara maksimal di Pemilu meskipun saat itu Paslon Capres Prabowo - Sandi meraup kemenangan cukup besar di Riau.

Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Gerindra, Ahmad Muzani, dalam pertemuan bersama ketua DPC dan PAC se-Riau di Hotel Arya Duta, Jumat (17/1/2020).  

Dalam kesempatan itu, Muzani mengakui memang ada peningkatan suara dibanding periode 2014 lalu, namun dari effort (usaha) yang sudah dilakukan oleh DPD Gerindra Riau hasil ini kurang tepat rasanya.

"Hasil ini kalau dibanding effort yang kita lakukan, ini masih sangat minim. Effort di 2019 lalu, energi yang kita keluarkan, pikiran bahkan uang yang dihabiskan begitu besar. Ternyata hanya menambah satu kursi di DPRD Riau, dan 7 kursi di DPRD kabupaten kota," jelas Muzani.

"Perolehan suara tak sepeti yang diharapkan, harus dievaluasi. Dan itu telah menjadi catatan kita yang akan kita naikkan di Kongres 2020 ini," tambahnya.

Menanggapi hal ini, Sekretaris DPD Gerindra Riau, Hardianto mengatakan ini memang isu yang cukup kencang saat ini, bahkan bukan saat ini saja namun sudah ada sejak setahun yang lalu.

"Saya ingin sampaikan, yang pertama kami sebagai pemegang mandat selaku pengurus DPD saat ini, selagi SK kami masih berlaku, kami akan bekerja sebaik mungkin dalam menjalankan roda organisasi," ujar Hardianto kepada GoRiau.com, Kamis (16/7/2020).

Kedua, menghadapi isu ini, Hardianto mengaku tidak bisa ikut campur. Karena dalam dunia politik jangankan orang luar, orang dalam pun masih bisa menusuk dari belakang.

"Walaupun bagi saya, konsep itu tak boleh dipelihara, tapi ya kondisinya begitu. Jangankan kita bicara orang luar. Tapi kami tetap hormati itu. siapapun yang cinta dengan Gerindra, punya kesempatan memimpin Gerindra," lanjutnya.

Yang ketiga, karena jabatannya saat ini adalah sebuah amanah dan bentuk pendelegasian Prabowo dan Gerindra, jadi apapun keputusan Prabowo dan Gerindra, Hardianto memastikan akan patuh dan ikut mensukseskan rencana itu.

"Kalau DPP memberi amanah melanjutkan, kami tetap berusaha semaksimal mungkin menjalankan roda organisasi, membuat Gerindra semakin besar dan bisa bersama masyarakat. Tapi kalau Pak Prabowo punya keputusan lain, kami menghormati itu," tuturnya.

Adapun saat ini, Gerindra dipimpin oleh Anggota DPR RI Dapil Riau 2, Nurzahedy Tanjung. Dibawah kepemimpinan pria yang kerap disapa Eddy Tanjung ini, dua orang anggota keluarganya berhasil menjadi anggota DPRD Riau yakni putranya Muhammad Aulia dari Dapil Pekanbaru dan Nurzafri dari Dapil Kampar.