DUMAI - Hingga saat ini, tim pencari gabungan tidak bisa bergerak ke lokasi kejadian akibat gelombang tinggi, Kapal Negara KN 218 Basarnas Pekanbaru sempat terombang ambing oleh gelombang setinggi 3 meter.

Dikatakan Kepala Kantor SAR Pekanbaru, Gede Darmada, sejumlah pihak saat ini terpaksa menunda melakukan pencarian 3 awak kapal kargo Dharma Bahari Sumekar 02 yang karam di perairan Tanjung Jati Kabupaten Bengkalis Riau.

"Saat ini gelombang masih tinggi, dan sangat membahayakan untuk melakukan pencarian korban," kata Gede Dharma, Minggu (27/1/2019).

Dikatakannya juga, pihak yang terlibat saat ini melakukan pencarian kapal kargo DBS 02 yang mengangkut semen tersebut adalah, KN 218 Basarnas Pekanbaru pos Kota Dumai dan Kabupaten Bengkalis, Kepolisian Resort Bengkalis serta KSOP Dumai.

"Saat ini, seluruh tim belum bisa menembus titik kejadian," katanya.

Kapten KN 218 Basarnas Pekanbaru, Leni Tadika menyebutkan, cuaca buruk sempat menghadang perjalanan mereka saat menuju kelokasi kejadian untuk mengevakuasi korban.

"Kapal kita juga sempat miring karena tingginya ombak, selain itu usai evakuasi, kita juga terpaksa berlindung di sekitar perairan Pelintung Dumai, karena cuaca semakin memburuk," kata Leni Tadika.

Buruknya gelombang di Tanjung Jati, dikatakan Leni Tadika dikarenakan lokasi tersebut merupakan pertemuan tiga arus berbeda, yakni arus dari Selat Malaka, Bengkalis dan Dumai.

"Pukul 14.00 WIB, kita kembali melakukan pencarian, dimana tadi kita ke Dumai untuk mengantarkan korban yang selamat ke pihak agen pelayaran mereka," katanya mengakhiri.

Diketahui, 7 awak kapal Kargo DBS 02 yang mengangkut 700 ton semen tersebut dijemput oleh pihak agen kapal Global Internusa Line (GIL) yang berkantor di Dumai. ***