PEKANBARU - Keluarga besar Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) Universitas Riau menyalurkan bantuan uang tunai kepada 70 mahasiswa, serta tenaga sekuriti dan cleaning service terdampak Covid-19. Bantuan dana masing-masing Rp250 ribu itu diserahkan secara simbolis oleh Dekan FPK Unri Prof Dr Ir Bintal Amin MSc di Dekanat fakultas itu, Selasa (21/4/2020).

Bantuan tersebut diterima perwakilan mahasiswa Haris, Angga dan Annisa. Ikut menyaksikan Wakil Dekan III FPK Unri, Prof Dr Sofyan Husein Siregar SPi MSc dan staf Tata Usaha fakultas tersebut.

FPK sudah melakukan kebijakan libur tatap kuliah muka (kuliah dari rumah/ study form home) hampir sebulan terakhir. Karena itu sebagian mahasiswa pada pulang kampung keluar kota Pekanbaru.

Namun, banyak juga mahasiswa yang harus tetap berada di kost mereka di kawasan Panam. Sebab kampung mereka ada yang di Papua, Palembang, Jawa dan sebagainya. Bahkan sebagian mahasiswa lagi, terpaksa juga sesekali datang ke kampus mengurus persyaratan administrasi penyelesaian kuliah yang dibatasi deadline dan tak bisa diwakilkan.

Perwakilan mahasiswa dan pegawai yang menerima bantuan tersebut mengucapkan terimakasih karena di sela-sela kesulitan hidup karena wabah Corona ini, masih ada pihak-pihak akademisi dan alumni yang peduli terhadap derita yang dialami sebagian mahasiswa dan pegawai.

Dana bantuan tersebut dikumpulkan secara spontan oleh Dekan dari para dosen, alumni dan donatur lainnya. Karena itu Dekan mengucapkan terimakasih kepada para donatur yang telah berpartisipasi dalam program FPK peduli dan berbagi ini, khususnya kepada dosen, alumni FPK Cabang Sumatera Utara, Cici Sri Maryati, Boy Hendra Yusran Siry dan sebagainya.

Dekan dalam sambutan singkatnya saat menyerahkan bantuan tersebut berharap, dapat meringankan beban mahasiwa kurang mampu dalam mengatasi biaya paket data selama kuliah dengan sistem daring (online).

“Saya tahu, semua kuliah sekarang sistem online. Pastilah kalian yang jauh dari orangtua mengalami kesulitan membeli paket data atau kebutuhan harian lainnya,” ujar Prof Bintal Amin.

Dia mengatakan, bahwa ini merupakan bantuan tahap pertama. “Kita masih melakukan penggalangan dana,” imbuhnya. (rls)