PEKANBARU - Anggota Komisi II DPRD Riau, Marwan Yohanis mengakui sektor ekonomi Riau memang agak terguncang akibat hantaman badai covid-19, untuk itu dia berharap pemerintah bisa mencarikan solusi supaya masyarakat bisa tetap hidup dengan sejahtera.

Menurut Politisi Gerindra ini, sudah saatnya Indonesia, khususnya Riau kembali ke jari dirinya sebagai negara agraris yang mana tanahnya bisa menghasilkan pangan, terutama di Kuansing.

Legislator Dapil Inhu-Kuansing ini bahkan sudah jauh-jauh hari mengajak masyarakat di lingkungannya untuk beralih ke sektor ketahanan pangan, karena bagaimanapun Riau harus bisa melakukan swasembada pangan.

"Kita harus perkuat ketahanan pangan, bagaimana ladang, ternak, dan perikanan kita bisa menghasilkan, kita tidak perlu berorientasi ke industri. Fokus saja bagaimana kebutuhan masyarakat terpenuhi oleh masyarakat itu sendiri, tidak usah tingkat kabupaten, kecamatan, mulai saja dari tingkat keluarga," kata Marwan kepada GoRiau.com, Kamis (12/11/2020).

Saat ini, Marwan sudah membina beberapa kelompok mulai dari kelompok tani, kelompok ternak hingga kelompok di sektor perikanan. Semuanya, saat ini dia pusatkan di kampungnya, Kecamatan Benai. 

"Kemarin saya dengan dinas pertanian melakukan panen raya di Benai. Kalau dulu kita hanya bertanam sekali, sekarang bagaimana caranya kita bisa menanam dua kali. Nah, disini perlunya peran pemerintah dalam melakukan pembinaan," ujar Mantan Ketua DPRD Kuansing ini.

Kemudian, besok Marwan juga akan turun bersama Dinas Peternakan untuk melihat kondisi kelompok-kelompok peternakan yang ada di wilayah persawahan, misalnya bagaimana mengelola ternak supaya tidak ada keributan terkait sapi yang makan padi di sawah.

Selanjutnya, hari minggu dia dan Kepala Dinas Pwekinan akan memberi arahan kepada kelompok perikanan dalam acara panen raya ikan arwana dan ikan jenis lain.

"Saya tidak bisa diam melihat kondisi masyarakat yang dipaksa ke industri, padahal pola pikir masyarakat kita lebih ke sektor lain. Makanya, saya mulai dari membina kelompok-kelompok ini," tuturnya.

"Saya juga terus bergerak mengumpulkan kelompok-kelompok dari semua kecamatan dan dipusatkan di Benai, kenapa saya memakai konsep panen raya? Ini karena saya mau merangsang masyarakat lain supaya beralih ke sektor yang lebih produktif, jangan lagi ke industri, kita ini negara agraris," tegasnya.

Pemerintah, katanya, jangan lagi terfokus pada pembinaan keluarga yang kurang beruntung, pemerintah juga harus membina orang-orang yang punya keinginan dalam mengembangkan usaha.

Dicontohkannya, jika di suatu wilayah ada potensi budidaya ikan, pemerintah harus menyiapkan sarana dan prasarana bagaimana masyarakat setempat bisa menghasilkan pakan ikan.

"Kalau dia tidak punya kolam, apa yang bisa dia kelola? Mungkin dia bisa mengelola pakan ikan, jadi yang punya kolam dia bisa beternak, yang tidak punya kolam bisa mencari potensi lain. Pemerintah mungkin bisa bantu dari segi alat," ulasnya.

"Saya mencoba membantu semampu saya kepada kelompok-kelompok ini, misalnya mereka mau budidaya ikan, saya bantu membuat kolam, atau dia mau bertanam saya bantu bibit," tutupnya.***