PEKANBARU - Seorang Driver GoJek berinisial Zm, melapor ke Mapolsek Sukajadi Kota Pekanbaru, Provinsi Riau. Pria berusia 49 tahun ini mengalami pengeroyokan yang diduga dilakukan beberapa orang oknum supir taksi konvensional saat mengantar penumpang ke RS Santai Maria.

Usut punya usut, peristiwa ini terjadi selang beberapa jam setelah kericuhan pecah di depan Mal SKA Pekanbaru, Minggu (20/8/2017) petang lalu. Demikian laporan polisi yang dirangkum. Disebutkan bahwa Zm dianiaya tepat di halaman IGD rumah sakit tersebut.

Minggu malam sekitar pukul 19.10 WIB, korban yang merupakan Driver GoJek mengantarkan penumpang ke RS Santa Maria. Setibanya di sana, Zm tiba-tiba dihampiri beberapa orang yang tidak dikenal, yang diduga supir taksi konvensional. Mereka langsung memukuli korban.

Korban mengalami memar akibat kejadian itu, dan Zm pun melaporkan dugaan penganiayaan yang dialaminya itu ke Polsek Sukajadi untuk pengusutan lebih lanjut. Laporan tersebut dibenarkan Kapolsek Sukajadi Kompol Hermawi, saat dikonfirmasi GoRiau.com Selasa (22/8/2017) pagi.

"Saat kejadian, pelapor (Zm, red) sedang menunggu di halaman IGD RS Santa Maria setelah mengantarkan penumpang yang memesan GoJek sebelumnya. Ketika itu tiba-tiba datang beberapa orang laki-laki yang diduga supir taksi konvensional memukuli secara bersama-sama," sebut Kapolsek Sukajadi.

Untuk diketahui, beberapa jam sebelum kejadian yang dialami Zm, ratusan Driver GoJek melakukan aksi dengan merusak sejumlah taksi konvensional yang berada di depan Mal SKA Pekanbaru. Kemarahan mereka imbas dari dikeroyoknya rekan mereka oleh beberapa oknum supir taksi.

Menurut kepolisian, kronologis awalnya bermula saat oknum supir taksi konvensional memesan taksi online, yang diduga sengaja dilakukan untuk memancing taksi online datang. Begitu sampai di Mal SKA, beberapa oknum tersebut mengepung dan menggembosi ban mobil taksi online serta memukuli supirnya.

Tak hanya supir taksi online yang disasar, Driver GoJek yang melintas berinisial AS juga kena imbas sewaktu melintas di sana. Korban diduga dikeroyok hingga akhirnya mendapat perawatan di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Jalan Kartini, Pekanbaru. ***