BANGKINANG - Terkait ribuan ikan yang mati sehingga merugikan warga ratusan juta, Dinas Perikanan Kabupaten Kampar meminta masyarakat pembudidaya ikan air tawar untuk terlebih dahulu memperhatikan standar.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, kematian ribuan ikan ini adalah di kolam budidaya air tawar Desa Pulau Gadang dan Desa Koto Masjid, Kecamatan XIII Kota Kampar, Kampar, Riau.

"Bagi pemilik kolam budidaya air tawar, perhatikan standar pembudidayaan. Ini guna mengurangi resiko kematian ikan," sebut Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Kampar, Usman Amin kepada GoRiau.com yang didampingi beberapa jajarannya, Selasa (16/1/2018).

Usman Amin, mengakui sudah mengetahui kematian ikan yang merugikan ratusan juta warga di dua desa tersebut. Dan penyebab kematian ikan tersebut, menurutnya ketidakkonsistenan budidaya ikan sesuai standar yang sudah selalu disosialisasikan oleh dinasnya.

"Iya, penyebabnya tidak konsistenannya budidaya ikan disana sesuai standar yang sudah selalu kami sosialisasikan (Dinas Perikanan, red). Masih yang melebihi padat tebar dari kapasitas seharusnya. Lalu kedalaman juga tidak sesuai standar. Maka bila situasi seperti sekarang dimana kondisi cuaca menurun, ikan menjadi tidak tahan dan mati,'' ungkap Usman Amin.

Ia menambahkan, bahwa pada dia hari yang lalu, tim dinas perikanan sudah turun untuk mengecek ke kolam warga.

Sementara itu Kabid Sumber Daya Perikanan, Zulfahmi. Menurutnya, suhu normal di kawasan budidaya ikan air tawar dan Kampar secara umum biasanya 28 celcius. Namun beberapa pekan lalu suhu turun sampai 22 c. Sementara, beberapa kolam ikan warga ada yang melebihi pada tebar, ada juga yang terlalu dalam.

''Kami sudah ukur langsung di beberapa kolam, ada yang terlalu dalam. Kalau suhu turun, kolam dalam, maka sinar UV tidak sampai ke permukaan kolam. Ini akan mengancam ikan. Apalagi yang kolamnya harusnya permeter kubik standar cuma 20 ekor, ada 100 ekor. Maka pasti ikan akan kekurangan oksigen dan cepat mati," ujar Zulfahmi.

Zulfahmi juga menghimbau pembudidaya, agar kolamnya sesuai standar dan lebih dangkal, agar ikannya selamat dari kematian saat suhu turun. Karena, kata Zulfahmi, bila sinar UV tidak tembus ke dalam kolam karena dalam, lalu suhu turun, maka berbagai potensi penyakit ikan akan timbul.

Terakhir, Kadis Perikanan Usman Amin dan Zulfahmi menghimbau kepada warga pembudidaya ikan air tawar di Kabupaten Kampar khususnya, agar lebih cekatakan menjaga kondisi kolam ikan. Dan ia juga berharap mengikuti standar yang telah ditetapkan sesuai dengan penyuluhan yang digelar tiap tahun, dan juga diminta lebih waspada bila sudah memasuki musim hujan. ***