PEKANBARU- Lima perusahaan di Provinsi Riau diduga lalai menangani kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di areal konsesi sekitar perusahaan yang menjadi tanggung jawabnya.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Operasi Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin Kolonel Pnb Jajang Setiawan. Hal itu diketahui ketika tim satgas karhutla melakukan patroli di udara. Hasil dari pemantauan di udara tampak titik-titik api yang terbakar kurang lima kilometer dari lahan perusahaan.

"Kebakaran sekitar perusahaan yang berada di bawah lima kilometer itu sudah harus dibawah tanggungjawab perusahaan," sebut Jajang kepada wartawan usai apat penanganan karhutla di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru Senin (29/7/2019).

Dari pantauan di udara ada lima perusahaan yang mengalami kebakaran di luar areal konsesi dengan radius kurang dari lima kilometer diantaranya, PT.Wahana Sawit Subur Indah Siak, PT.Seraya Sumber Lestari Siak, PT.Langgam Inti Hibrindo, Pelalawan PT.Priatama Rupat (Surya Dumai Group), dan PT.Jatim Jaya Perkasa Teluk Bano II.

Ke lima perusahaan tersebut sudah di catat dan telah dilaporkan kepada Komandan Satgas Karhutla Riau, Gubernur Riau, Syamsuar untuk melakukan peneguran terhadap perusahaan yang dinilai lalai. Tidak hanya itu laporan juga di layangkan kepada Satgas Gakum Karhutla Polda Riau, agar menyelidiki dugaan kelalaian yang menyebabkan sekitar areal operasi perusahaan terbakar.

"Lima perusahaan tersebut kita laporkan kepada Gubernur untuk memberikan teguran dan sosialisasi bahwa ini tanggungjawab perusahaan. Merekalah yang seharusnya melakukan pemadaman," tandasnya.

Terpisah, Kabag Bin Ops Ditreskrimsus Polda Riau AKBP Gunar Rahadianto, pihaknya bekerja sama dengan Polsek Koto Gasib telah melakukan penyelidikan di lokasi lahan perusahaan PT.Wahana Sawit Subur Indah Siak yang terbakar dan telah melakukan meminta keterangan terhadap beberapa orang saksi.

"PT WSSI ini pernah tersangkut masalah hukum sebelumnya, namun saat ini lahan tersebut justru dikuasai masyarakat," ujar Gunar

Untuk diketahui, hingga Juli 2019 ini, tercatat lebih dari 3.800 hektare lahan di Riau hangus terbakar. Kabupaten Bengkalis menjadi wilayah yang terluas mengalami Karhutla dengan luas mencapai 1.435 hektare.

Pemerintah Provinsi Riau telah mengaktifkan Satgas Karhutla setelah menetapkan status siaga darurat sejak 19 Februari hingga 31 Oktober 2019 mendatang.***