PEKANBARU - Sudah 11 hari menjalani perawatan intensif di RS Bina Kasih, jalan Samanhudi, Kecamatan Senapelan, Pekanbaru, Riau. Kondisi Muhammad Taufik, mulai membaik meski masih dalam keadaan tanpa batok kepala.

Bahkan, Direktur RS Bina Kasih, dr Noorchalis Asnawi Mkes mengungkapkan, di Pekanbaru hanya ada dua kasus bayi lahir tanpa batok kepala dalam kurun waktu 10 tahun.

"Ini keajaiban (bayi Taufik), menurut keterangan dokter yang menanganinya, hanya sanggup bertahan 3 hari saja. Tapi ini, sudah sampai hari ke-11," ujarnya saat berbincang dengan GoRiau.com (GoNews Grup) di ruang kerjanya, Rabu (5/10/2016) sore.

"Diluar keadaannya tanpa batok kepala, kondisi bayi itu cukup baik. Bahkan selera makannya juga bagus, minum susunya kuat. Kita beri susu formula, karena ibunya tidak ada ASI," sambungnya.

Kepada GoRiau.com (GoNews Grup), Noorchalis melanjutkan, hingga saat ini pihaknya belum membuat rujukan untuk upaya kesembuhan bayi malang dari pasangan Sudirman dan Erna tersebut.

"Rumah sakit di sini (Pekanbaru) belum ada dokter yang mampu melakukan pencangkokan tulang tengkorak dan kita masih berupaya memberikan perawatan," imbuhnya.

"Jika pun ada, mungkin butuh biaya yang tidak sedikit dan kita tau, orangtua bayi ini tergolong kurang mampu. Butuh bantuan para dermawan agar bisa," tukasnya.

Noorchalis menegaskan, bahwa pihak rumah sakit tidak akan memberikan tenggat waktu untuk perawatan bayi tersebut. "Bayinya sudah dipindah ke ruang perawatan biasa, tapi tetap kita kontrol terus dan kita tidak akan memulangkannya dalam kondisi seperti ini. Bayinya rentan terkena virus," tutupnya.***