TELUKKUANTAN - Terjadinya banjir bandang di Desa Petapahan Kecamatan Gunung Toar, Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, Senin (21/11/2016) pagi diakibatkan rusaknya lingkungan dan tidak adanya kawasan serapan air.

Hal ini disampaikan Bupati Kuansing, Drs. H. Mursini, MSi saat meninjau banjir bandang di Petapahan.

Baca Juga: Lagi, Pelaku PETI di Kuansing Ditangkap dan Rakitnya Dibakar

"Ini akibat tidak adanya kawasan serapan air di hulu sungai karena lingkungan sudah rusak," ujar Mursini yang datang bersama Kabag Ekbang, Ade Fakrer Arif, ST, Kasubag Humas Hevi H Antoni dan Camat Gunung Toar Arta Melia.

Untuk itu, Mursini meminta masyarakat untuk menjaga ekosistem lingkungan, agar tidak menimbulkan bencana alam seperti banjir bandang tersebut.

Baca Juga: Dihantam Banjir Bandang, PAUD di Desa Petapahan Kuansing Nyaris Terseret

"Oleh sebab itu, masyarakat harus menjaga lingkungan, agar bersahabat dan saling memberikan manfaat," pungkas Mursini.

Seperti yang diketahui, Desa Petapahan merupakan salahsatu desa yang mengalami kerusakan terparah akibat Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) dalam satu dekade terakhir. Bahkan, PETI tidak hanya menggunakan mesin biasa, tapi menggunakan alat berat. *** #KUANSING