ASHLEY Pearson Khan resmi menjadi Muslimah pada 2 Juni 2020. Bule berparas cantik asal Arkansas, Amerika Serikat ini memutuskan bersyahadat (mualaf) setelah iseng mencoba memakai jilbab. Begini kisahnya.

Dikutip dari Okezone.com yang melansir dari kanal YouTube Tinta Hikmah, Ashley menuturkan, keisengannya mencoba memakai jilbab berawal ketika dia pergi ke kampus dan membaca pengumuman tentang sebuah program mahasiswa Amerika dengan mahasiswa internasional. Ashley tertarik mengikuti program itu.

''Aku pikir itu keren dan jadi pengalaman seru karena bertemu teman-teman baru. Belajar dan mengajarkan mereka tentang sesuatu. Dan program mentorship itu hanya membutuhkan berbicara dengan mereka seminggu sekali,'' ucap Ashley.

Saat Ashley mengikuti program itu, dia melihat memperhatikan teman-temannya. Dia menyadari ada dua wanita yang berhijab, kemudian dia berkenalan dengan wanita berhijab itu yang merupakan mahasiswi S2 dari Arab Saudi.

''Aku tertarik tentang agama dan banyak belajar selama dua tahun sama teman aku itu. Aku sering bertanya banyak hal juga sama mereka,'' tambahnya.

Dari obrolan dengan teman-temannya itu, kemudian Ashley tertarik mengikuti acara World Hijab Day yang digelar setiap 1 Februari. Di acara itu dia juga tertarik untuk mengetahui tentang hijab dengan menonton YouTube dan mencoba memakainya dengan syal.

''Aku coba pakai hijab dengan syal yang kupunya. Aku coba pakai dengan rapi,'' ucapnya.

Setelah itu Ashley mencoba memakai hijab saat ke kampus. Meskipun mendapat tatapan yang tidak mengenakkan dari pihak kampus dan teman di tempat kerjanya, namun Ashley tetap percaya diri tampil mengenakan hijab.

''Mereka tanya sama aku dan malah mau ikut serta acara World Hijab Day. Aku posting di media sosial dan banyak respons positif. Mereka semua sangat mengapresiasiku,'' tuturnya.

Sejak saat itu, Ashley melakukan riset tentang World Hijab Day. Dia bermimpi ingin menjadi brand ambassadornya. Ternyata mimpi itu terwujud di tahun 2017. Ashley merasa senang terlibat dalam acara itu, padahal dirinya belum menjadi Muslimah.

Kemudian tahun 2018 dia membuat acara sendiri di kampus. Lewat acara itu dia juga ingin memberikan informasi tentang agama Islam yang banyak disalahpahami oleh masyarakat. Para jamaah masjid pun membantunya.

''Aku membuat gerakan menutup kepala dalam memperingati World Hijab Day. Tantangan itu dilakukan selama 30 hari selama bulan Ramadhan. Akhirnya rekan kerja dan teman-teman pun tahu,'' ucapnya.

''Aku mencoba belajar cara shalat, membaca Alquran, bangun sahur, dan mendengarkan kisah-kisah Islam. Aku belajar lebih banyak dan menyelami lebih dalam. Aku jatuh cinta sama agama ini. Sebagian orang kaget ketika mereka tahu aku bukan Muslim,'' sambungnya.

Pada akhir Ramadhan, Ashley memutuskan untuk menjadi mualaf karena merasakan kedamaian setelah mengenal Islam. Dia sangat bersyukur Tuhan memberikan karunia kepadanya.

Menurutnya banyak tantangan yang mereka hadapi ketika menjadi Muslim di Amerika. Namun dia berusaha membuat lingkungan sekitarnya memahami tentang agama Islam, terutama saat bulan suci Ramadhan.

''Saat bulan puasa teman-teman aku ngajak makan siang. Saat momen itu biasanya aku memberikan penjelasan tentang ajaran agama Islam. Untungnya cuaca nggak terlalu panas, karena kalau cuaca panas jadi tantangan banget buat aku. Inilah cara Tuhan memberi hidayah kepadaku. Doakan aku sobat Muslim, semoga aku istiqomah dalam agama Islam,'' pungkas Ashley.***