JAKARTA - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno membantah jika pihaknya seringkali menyudutkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait dengan persoalan Daftar Pemilih Tetap (DPT).

Sebelumnya, pihak tim kampanye nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin menuding BPN Prabowo-Sandiaga Uno kerap menyudutkan KPU dengan narasi-narasi berlebihan salah satunya soal permasalahan DPT.

"Enggak ada yang mengudutkan. Saya kira kalau TKN menyampaikan seperti itu keliru ya," ujar Wakil Ketua BPN Prabowo-Sandi, Yandri Susanto, saat dihubungi, Selasa (12/3/2019).

Dia mengatakan, terkait persoalan daftar pemilih tetap (DPT) memang bermasalah karena banyak yang ganda.

Lagipula, kata dia, penundaan rekapitulasi DPT nasional Pemilu 2019 merupakan rekomendasi Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

"Kalau TKN menyampaikan itu narasi 02, seharusnya TKN harus berterimakasih kepada kami yang memang selama ini acapkali menyampaikan hal-hal yang memang urgent untuk kita perbaiki," kata Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini.

Contoh lain yang acapkali disoroti BPN Prabowo-Sandi adalah masuknya warga negara asing ke dalam DPT Pemilu 2019.

"Itu kan kami suarakan terus. Itu memang tidak boleh menurut Undang-undang. Kemudian DPT, kemudian yang lain-lain, jadi masalah kotak suara, itu kan kita suarakan terus. Dan itu kan faktanya ada, bukan masalah narasi menurut saya," pungkasnya.***