SIAK- Pandemi Covid-19 belum menampakkan tanda-tanda berakhir, namun upaya Pemerintah Kabupaten Siak dalam memutus mata rantai penyebaran virus corana ini terus dilakukan dengan maksimal. Sehingga berhasil menurunkan kasus angka Covid-19 di Kabupaten Siak, Riau hingga ke PPKM level 3 atau zona orange. Selain itu juga, upaya untuk menghindari klister Pendidikan, maka sekolah yang akan memulai pembelajaran tatap muka harus disurvei terlebih dahulu kesiapannya dalam semua aspek protokol Kesehatan

Wakil Sekretariat Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Siak, Budhi Yuwono mengatakan apabila berbicara standar keamanan sekolah dari risiko penularan Covid-19 maka pembelajaran tatap muka baru bisa dilakukan saat pandemi selesai. Namun, saat ini semua pihak tidak tahu kapan pandemi Covid-19 akan berakhir. Untuk itu kegiatan pembelajaran tatap muka bisa diizinkan jika sekolah yang bersangkutan dinyatakan sudah siap.

“Siap di sini itu dalam hal penerapan protokol kesehatannya. Sekolah harus mengikuti aturan-aturan yang ada dan yang terpenting fungsi pengawasan tetap dilakukan. Sehingga sekolah tak menjadi klister baru penularan Covid-19. Bagaimana teknisnya agar sekolah bisa melakukan pembelajaran tatap muka ini juga sudah diatur oleh Dinas terkait sesuai dengan kebijakan Menteri Pendidikan, makanya perlu dilakukan survei terlebih dahulu,” kata Budhi Yuwono.

Sebelumnya, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud-Ristek), Nadiem Makarim mengatakan pembelajaran tatap muka tetap akan digelar pada Juli 2021.

Menurut dia, dengan kebijakan prioritas vaksin untuk para guru, sudah waktunya pembelajaran kembali dilakukan di sekolah. Namun, Nadiem menekankan bahwa orang tua memiliki hak mutlak menentukan apakah anaknya sudah boleh ikut sekolah tatap muka atau belum.

“Itu hak prerogatif orang tua untuk memilih anaknya mau belajar tatap muka atau belajar jarak jauh,” tegas Nadiem dari laman Kemendikbud-Ristek.

Nadiem lantas mengungkapkan hasil dari berbagai survei yang dihimpun maupun yang dilakukan Kemendikbud-Ristek. Ia menyebutkan, mayoritas peserta didik dan orang tua sudah ingin tatap muka. “Hampir 80% sudah ingin tatap muka. Karena juga sudah lebih percaya diri dengan protokol kesehatan,” jelasnya. (Iwa)