PANGKALAN KERINCI, GORIAU.COM - Peristiwa banjir dan kebakaran lahan merupakan bencana yang setiap tahunnya 'menghantui' seluruh kawasan di Kabupaten Pelalawan. Tidak salah, Tagana setempat kemudian membangun Kampung Siaga Bencana di Kecamatan Langgam sebagai wujud antisipasi.

Pembangunan Kampung Siaga Bencana atau KSB ini selain guna mengantisipasi datangnya musim penghujan ke depan juga agar dapat memudahkan relawan Tagana dalam memantau perkembangan titikapi. "Kalau khusus untuk penanganan bencana kabut asap di tiga kecamatan seperti di Kecamatan Kerumutan, Teluk Meranti dan Langgam, Tim Survei kami sudah turun ke lokasi untuk memastikan ada atau tidak titik api di lahan masyarakat," kata Ketua Tagana Pelalawan, Ardiyanto, padasejumlah media, Selasa (10/9/2013).

Ardiyanto mengatakan pasca survei ke lapangan pihaknya sudah memastikan bahwa tak ada lagi titik api di lahan-lahan yang terbakar yangmengakibatkan kabut asap di daerah ini. Hanya saja, pihaknya mengkhawatirkan jika titik api sebenarnya masih ada di dasar lahan bergambut yang prosesnya bisa berkembang asapnya.

"Tapi kalau saat turun kemarin, tim kami tidak ada lagi menemukan titik api di daerah ini. Karena itu, pasca terjadinya titik api kini kita harus mewaspadai musibah banjir apalagi saat ini hujan dengan intensitas waktu yang cukup lama sudah beberapa kali terjadi di daerah ini," ujarnya.

Karena itu, sambungnya, rencana pihaknya  membangun KSB di Langgam karena selain lokasi dekat sehingga hal ini akan memudahkan para relawan Tagana melakukan koordinasi guna terus melakukan pemantauan secara rutin di beberapa wilayah yang dianggap sebagai penghasil titik api terbanyak.

"Jadi pantauan para relawan dilakukan di Kampung Siaga Bencana itu adalah untuk memudahkan koordinasi sekaligus dilakukan sebagai siaga pasca bencana. Selain itu, KSB didirikan untuk kesiagaan Tagana guna menghadapi penanganan ancaman bencana banjir ke depan ini. Apalagi dalam bulan yang berakhiran 'ber' ini, biasanya musibah yang mengancam masyarakat adalah banjur," ungkapnya.

Disinggung soal pantauan titik api sendiri, Ardiyanto mengatakan bahwa di beberapa wilayah kecamatan yang ada di Kabupaten Pelalawan seperti di Kecamatan Ukui, Langgam, Pangkalan Kerinci, Bunut, Teluk Meranti dan Kerumutan saat ini terlihat telah mati total di permukaan tanah akibat curah hujan yang agak tinggi.

"Tapi meski telah terpantau, namun tak menutup kemungkinan jika masih ada api yang hidup terutama di dasar lahan bergambut," imbuhnya.

Ditambahkannya, karena itu pihaknya meminta kepada masyarakat dan perusahaan perkebunan untuk tetap mewaspadai hal tersebut. Selain itu, pihaknya juga mengharapkan agar masyarakat tak membakar lahan lagi sehingga kabut asap yang kini sudah hilang di Kabupaten Pelalawan jangankembali lagi menyelelimuti daerah ini.(ilm)