PEKANBARU - Acara mandi Balimau Sultan menjadi momen pengenang keberadaan Istana Sayap di Kelurahan Pelalawan, Kecamatan Pelalawan. Tentu saja ini menjadi salah satu potensi wisata budaya yang bisa dikembangkan untuk menarik kunjungan wisata.

Demikian dikatakan Kepala Dinas Sosial (Dissos) Provinsi Riau, Syarifuddin AR yang mengaku bahagia karena bisa terlibat langsung dalam acara mandi Balimau Sultan pada Senin (22/5/2017) lalu. Saat itu, Kadissos Riau ini tengah mewakili Gubernur Riau, H Arsyadjuliandi Rachman yang berhalangan hadir.

"Tradisi budaya seperti itu perlu dilestarikan. Terlebih lagi untuk mengenang peninggalan sejarah Kerajaan Pelalawan yang ada di daerah ini," kata Syarifuddin kepada GoRiau.com di Pekanbaru, Minggu (28/5/2017).

Menurutnya, generasi muda di Pelalawan perlu mendapatkan ilmu pengetahuan mengenai sejarah kerajaan agar riwayatnya tidak hilang seiring perkembangan zaman.

"Nilai-nilai budaya yang ada pada Kerajaan Pelalawan perlu diajarkan kepada generasi muda supaya mereka bisa menghargai jasa-jasa para pendahulunya," tandasnya.

Sementara itu, bertepatan pada acara mandi Balimau Sultan beberapa waktu lalu, Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Pelalawan, Drs H Tengku Mukhlis, mewakili Bupati Pelalawan, HM Harris melalukan penyerahan pemakaian gedung Istana Sayap Pelalawan kepada Sultan Pelalawan, Assyaidis Syarif Kamaruddin Haroen.

Sekda menyampaikan bahwa Istana Sayap Pelalawan adalah aset Pemkab Pelalawan, namun pengelolaannya diserahkan kepada Kesultanan Pelalawan.

Informasi tambahan, wujud replika Istana Sayap Pelalawan yang belum lama selesai dibangun sesuai dengan gambar awal sebelum hangus dilalap api.

Demikian juga dengan nuansa dan warna bangunan, masih membawa unsur Kerajaan Pelalawan. Ikon sejarah peninggalan Kerajaan Pelalawan telah kembali berdiri. ***